Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2022. Dalam laporannya, Forbes mengumumkan bahwa kekayaan bersih 22 taipan Indonesia dari US$ 162 miliar pada 2021, melonjak hingga 11 persen menjadi US$ 180 miliar. Adapun bertambahnya pundi-pundi kekayaan itu tak lepas dari tingginya harga sejumlah komoditas ekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perekonomian nasional yang terus tumbuh dan diproyeksikan naik 5,3 persen tahun ini ditambah dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sebesar 8 persen saat penghitungan kekayaan dilakukan Forbes, turut menjadi alasan kenaikan kekayaan para taipan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, Hartono bersaudara tercatat masih menempati posisi teratas. Kemudian, disusul oleh Low Tuck Kwong, Keluarga Widjaja, Sri Prakash Lohia, Anthoni Salim, Chairul Tanjung, Prajogo Pangestu, Boejamin Setiawan, Tahir dan keluarga, serta Djoko Susanto.
Posisi pertama ditempati oleh Hartono bersaudara, dengan nilai akumulasi kekayaan Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono tercatat tembus US$ 47,7 miliar atau setara dengan Rp 745,7 triliun (kurs Rp 15.625 per dolar AS) per Desember 2022, naik US$ 5,1 miliar ketimbang tahun 2021.
Kekayaan yang mereka punya tak terlepas dari perusahaan Djarum yang mereka tekuni sejak dulu. Tak hanya Djarum, Hartono bersaudara juga melebarkan investasi ke bidang perbankan. Djarum diketahui bermitra dengan Farallon Capital, hedge fund yang berbasis di San Francisco, untuk membeli 51 persen saham publik Bank Central Asia (BCA).
Selanjutnya: Hartono Bersaudara juga terjun ke bisnis properti dan perhotelan
Lebih lanjut, perusahaan Djarum lewat PT Global Digital Prima Venture (GDP Venture), juga berekspansi dalam modal ventura yang banyak berinvestasi pada sejumlah perusahaan startup besar. Beberapa perusahaan yang disuntik modal oleh GDP Venture, antara lain transportasi online Gojek, situs belanja Blibli.com, Tiket.com, startup kesehatan Halodoc, hingga berbagai situs berita berbasis online. Selain itu, Hartono bersaudara juga terjun ke bisnis properti dan perhotelan dengan mengelola sejumlah kawasan perkantoran dan hotel di beberapa tempat.
Posisi kedua diduduki oleh Low Tuck Kwong, pendiri perusahaan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Ia tercatat memiliki total kekayaan mencapai US$12,1 miliar atau setara Rp189,06 triliun (kurs Rp15.625 per dolar AS), melonjak dari posisi US$ 2,55 miliar tahun lalu akibat tingginya harga batu bara.
Meroketnya nilai kekayaan Low Tuck Kwong juga dipicu oleh lonjakan harga saham BYAN yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Tanah Air. Harga saham BYAN tercatat melambung hingga 449,06 persen secara year to date (ytd).
Selanjutnya, posisi ketiga orang terkaya di Indonesia diduduki oleh Keluarga Widjaja. Kekayaan keluarga konglomerat Grup Sinar Mas Widjaja naik US$ 1,1 miliar menjadi US$ 10,8 miliar. Meski begitu, peringkat kekayaannya turun ke ranking tiga. Kenaikan kekayaan bersih ini turut disumbang oleh pemulihan bisnis kertas Sinar Mas.
Kemudian disusul oleh Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp berada di posisi keempat dengan kekayaan naik US$ 1,5 miliar menjadi US$ 7,7 miliar, dan Anthoni Salim, sebagai bos Indofood berada di peringkat kelima, dengan nilai kekayaan turun US$ 1 miliar menjadi US$ 7,5 miliar.
Pada posisi keenam orang terkaya versis Forbes, ada Chairul Tanjung dengan total kekayaan senilai US $ 5,2 miliar, Prajogo Pangestu dengan total US $ 5,1 miliar, Boenjamin Setiawan dengan total US $ 4,8 miliar, Tahir dengan total US $ 4.2 miliar, dan Djoko Susanto dengan total US $ 4,1 miliar.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca Juga: Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes, Hartono Bersaudara Punya Kekayaan Rp 665,9 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.