Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki masa pensiun bisa terasa seperti perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi semua orang yang sebelumnya bekerja, apapun riwayat pekerjaannya. Bahkan, jika Anda bekerja paruh waktu pada tahun-tahun terakhir masa kerja, kondisi psikologis Anda akan menyadari bahwa waktu kosong yang Anda alami bisa menimbulkan kekhawatiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ada beberapa orang lanjut usia di masa depan yang telah memasuki jalur, telah menemukan cara menyesuaikan diri dengan masa pensiun sebagai salah satu pencapaian hidup mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Psychology Today, seseorang yang sedang dihadapkan pada masa pensiun, memerlukan kesiapan atau kesediaan untuk mempertimbangkan melepaskannya dengan melepaskan kehidupan kerja kita kadang-kadang dipicu oleh firasat bahwa ada keterlibatan lain yang sama berharganya dengan energi Anda seperti kontribusi yang telah Anda berikan melalui pekerjaan, yang sama-sama menarik dan berharga.
Namun, jika tidak lebih dari itu, dengan membangun hubungan dan komunitas, menikmati alam, eksplorasi kehidupan spiritual, panggilan menjadi orang tua, atau menciptakan kedamaian dengan diri sendiri yang selama ini tidak dapat Anda lakukan, maka lakukanlah.
Hal tersebut pernah dilakukan oleh seorang psikolog terkenal, Abraham Maslow. Di akhir hidupnya, Abraham Maslow mengubah hierarki kebutuhannya yang terkenal dan di bagian bawahnya selalu berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Pada puncaknya yakni sebuah aktualisasi diri yang digantikan dengan transendensi diri. Maslow menyadari bahwa aktualisasi diri masih soal pencarian potensi diri, masih mengutak-atik ego, sedangkan transendensi adalah desentralisasi diri, perluasan kesadaran dan kerangka acuan melampaui batas diri sendiri.
Masa pensiun akan menghadapkan Anda dengan cara yang paling mendalam dan sering kali membingungkan tentang siapa diri Anda, bagaimana Anda beroperasi di dunia, dan seberapa terikatnya Anda pada model mental Anda, atau yang lebih penting yakni siapa Anda sekarang, dan bagian mana dari diri Anda yang menginginkan waktu tayang di sisa waktu. Simak tips dan cara berikut.
1. Beri waktu luang untuk diri Anda
Meskipun masa pensiun penuh dengan hal-hal positif, seperti lebih banyak waktu bersama orang-orang terkasih dan rasa pencapaian, ada hal yang terkadang membuat sedih pula.
Selain kehilangan interaksi sehari-hari dengan rekan kerja dan klien, Anda mungkin kehilangan tujuan tanpa karier. Hal ini wajar, dan berharap agar masalah ini berakhir lebih cepat tidak akan membuatnya terburu-buru.
Berikan diri Anda sedikit waktu untuk berduka, seperti yang Anda lakukan saat kehilangan orang yang Anda cintai. Jika Anda merasa kesal atau depresi, cobalah berhubungan dengan seseorang yang bisa Anda ajak bicara.
2. Buat struktur baru dalam keseharian Anda
Saat Anda memberi waktu dan ruang untuk diri sendiri menerima kehidupan baru, Anda juga bisa mulai membuat rencana. Anda mungkin memerlukan tugas-tugas kecil sehari-hari dengan jadwal yang longgar agar tidak kewalahan dengan begitu banyak waktu yang tidak terstruktur.
Hal tersebut dapat dimulai dari menyetel alarm untuk bangun tidur dan menyantap sarapan lezat hingga tidur pada jam yang tepat, menjaga kondisi normal sejak dini akan membantu Anda menjalani gaya hidup pensiun dengan lebih mudah.
3. Luangkan waktu berkumpul dengan teman dan relasi
Salah satu ide untuk aktivitas terjadwal mingguan adalah menghabiskan waktu bersama teman, baik teman lama maupun baru. Jika Anda mempunyai teman-teman yang Anda lupa untuk menghabiskan waktu bersama selama tahun-tahun sibuk karier Anda, sekaranglah waktunya untuk berhubungan kembali dan memberi mereka lebih banyak waktu Anda.
4. Atur ulang keuangan selepas pensiun
Dilansir dari laman Kelsey Care, seseorang yang memasuki pensiun bisa mulai mengatur kembali keuangannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat pendapatan dan pengeluaran baru Anda. Bahkan, jika Anda pensiun dengan nyaman dengan uang pensiun atau tabungan yang bagus, Anda perlu memastikan bahwa Anda dapat mengatasi biaya-biaya baru pula.
Pilihan editor: Bakal Pensiun Jadi Menteri Tahun Depan, Luhut: Saya Pikir Cukup