Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam kunjungan kerja ke Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 17 Desember 2024, juga mengecek proyek jalur rel layang kereta api atau elevated rail Simpang Joglo (Yogya-Solo). Kunjungan kerja Menhub itu untuk memastikan kesiapan angkutan umum serta sarana dan prasarananya untuk menyambut musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara di Terminal Tirtonadi Solo, Menhub bersama Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga meninjau pelaksanaan ramp check atau pengecekan armada bus untuk angkutan di masa Nataru 2024/2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kegiatan peninjauan oleh Menhub yang didampingi oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo dan jajaran Direksi KAI lainnya, dimulai dengan keberangkatan dari Yogyakarta menggunakan kereta rel listrik (KRL) atau commuter line dan turun di Stasiun Solo Balapan.
Manager Humas Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan di lokasi proyek jalur rel layang Simpang Joglo, Menhub dan Dirut PT KAI serta jajaran masing-masing mendapat pemaparan terkini mengenai perkembangan proyek dari Balai Teknis Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang.
"Bapak Menhub dan jajaran juga berkesempatan meninjau Stasiun Kadipiro, Solo," kata Krisbiyantoro kepada wartawan seusai peninjauan.
Untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api selama masa Angkutan Nataru 2024/2025 itu, KAI Daop 6 Yogyakarta juga melaksanakan random sampling test narkoba terhadap awak sarana perkeretaapian dan petugas lainnya yang berperan langsung dalam operasional kereta api. Tes narkoba itu dilaksanakan di Kantor UPT Crew Stasiun Solo Balapan.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Daop 6 untuk memastikan seluruh petugas yang bertugas dalam operasional kereta api bebas dari penyalahgunaan narkoba dan dalam kondisi prima," katanya.
Tes narkoba ini menyasar berbagai profesi penting dalam operasional kereta api, termasuk masinis, asisten masinis, kondektur, teknisi kereta api, Polsuska, petugas penjaga perlintasan, sekuriti, dan pekerja operasional lainnya yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan perjalanan kereta api.
Tes dilakukan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan instansi kesehatan terkait guna memastikan hasil yang valid dan terpercaya.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh petugas yang bertugas dalam masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini berada dalam kondisi terbaik dan bebas dari pengaruh narkoba. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” kata dia.
Pelaksanaan tes narkoba itu dilakukan secara acak kepada 20 pegawai Daop 6 Yogyakarta. Adapun, tes dilakukan dengan menggunakan alat tes urine untuk mengukur kandungan putau, heroin, sabu, kokain, obat penenang, sabu, ekstasi, ganja, dan lainnya.