Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk akan mempekerjakan kurang lebih 2.000 orang yang diambil dari warga setempat untuk proyek emas Pani di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Adapun proyek ini akan beroperasi pada akhir 2025 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold, Boyke Abidin mengatakan masyarakat setempat yang dimaksud adalah secara administrasi tercatat sebagai penduduk Kabupaten Buntulia ataupun yang paling jauh dari Provinsi Gorontalo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini menjadi komitmen kita untuk mulai bulan Januari (2025) melakukan yang namanya recruitment plus training," ujar Boyke dalam acara "Media Year-End Luncheon" Merdeka Copper Gold yang dilaksanakan di Uncle Z Kopitiam, Jakarta Selatan, Senin, 16 Desember 2024.
Boyke mengatakan program tersebut nantinya akan melatih masyarakat setempat agar mempunyai keterampilan yang sama dengan para pekerja yang sudah biasa menggarap area pertambangan.
Menurut dia, sebenarnya masyarakat sekitar proyek Pani ini sudah bekerja di pertambangan dari generasi ke generasi. Hanya saja, proyek yang dikerjakan Boyke sebut sebagai tambang tanpa izin, sehingga masyarakat tersebut dianggap belum mengenal tata cara bekerja yang menerapkan Good Mining Practice (GMP) atau kaidah teknik pertambangan yang baik.
"Setiap bulan, ada kejadian fatality di antara masyarakat penambang tanpa izin ini. Dengan alasan safety, kami sering diminta untuk membantu, mulai dari menurunkan mereka, memberikan perawatan, bahkan jika terjadi fatality, ada juga yang mengangkutnya. Hal-hal seperti inilah yang kami upayakan untuk hindari," imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa keselamatan akan menjadi prioritas utama bagi para pekerja tambang. Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk memastikan para pekerja dapat bekerja dengan aman dan kembali ke keluarga mereka dengan selamat.
Sebagai informasi, Proyek Emas Pani dikelola oleh PT Pani Bersama Jaya (PBJ), PT Pani Bersama Tambang, PT Puncak Emas Gorontalo, PT Puncak Emas Tani Sejahtera, dan PT Gorontalo Sejahtera Mining. PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki saham sebesar 70 persen di PBJ.
Proyek Emas Pani di Gorontalo ini akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia karena mengandung total sumber daya mineral sebesar 303,1 juta ton ore sekaligus mengandung 6,9 juta ounces emas. Pengelola proyek ini di antaranya PT Pani Bersama Jaya (PBJ), PT Pani Bersama Tambang, PT Puncak Emas Gorontalo, PT Puncak Emas Tani Sejahtera, dan PT Gorontalo Sejahtera Mining. PT Merdeka Copper Gold Tbk dalam proyek ini memiliki saham sebesar 70 persen di PBJ.
Merdeka telah menginvestasikan sekitar US$ 114 juta untuk pelaksanaan definisi sumber daya, uji metalurgi, dan infrastruktur sejak 2022 lalu.
Dalam situs resmi Merdeka Copper Gold Tbk, Proyek Emas Pani akan menyiapkan investasi awal yang rendah, yaitu US$ 250 juta. Modal ini untuk pengembangan dan membangun fasilitas produksi dengan pelindian atau Heap Leach (HL). Kapasitas produksi pada tahap ini mencapai 7Mtpa atau juta ton per tahun yang dapat menghasilkan sekitar 140.000 ounces emas per tahun.
Tak hanya itu, Merdeka juga akan membangun fasilitas pengolahan Carbon-in-Leach (CIL) pada akhir 2028 dengan kapasitas 7,5Mtpa dan nilai investasi US$ 633 juta.
Rencananya, proyek ini juga berekspansi pada 2031 mendatang dengan penambahan kapasitas produksi menjadi 12Mtpa dengan investasi sekitar US$ 294 juta. Gabungan kapasitas HL dan CIL sebesar 19Mtpa pada puncak produksinya dapat menghasilkan emas hingga 500.000 ounces per tahun.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: Terkini: Plus-Minus Izin Tambang Menurut Dosen Universitas Muhamadiyah, Menteri ESDM Sebut 6 WIUPK Disiapkan untuk Ormas