Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Merdeka Gold Copper Ungkap Proyek Besar, dari Tambang Bawah Tanah hingga Proyek Emas Pani

Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin membeberkan proyek besar yang digarap perusahaan tambang itu tahun ini.

8 September 2023 | 07.14 WIB

Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin saat ditemui dalam acara Media Visit Tujuh Bukit Operations, Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis, 7 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Perbesar
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin saat ditemui dalam acara Media Visit Tujuh Bukit Operations, Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis, 7 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banyuwangi - Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk. Boyke Poerbaya Abidin membeberkan sejumlah proyek besar perusahaan tambang tersebut yang tengah digarap pada tahun ini. Apa saja?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"MDKA itu untuk project-nya ada yang besar itu, tentunya yang sekarang ada di lokasi, yaitu underground project (proyek tambang bawah tanah) daripada PT BSI," kata Boyke saat ditemui di Tujuh Bukit Operations, Banyuwangi pada Kamis, 7 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun PT Bumi Suksesindo alias BSI adalah anak usaha dari Merdeka Gold Copper. PT BSI-lah yang mengelola tambang Tujuh Bukit tersebut.

Lebih lanjut, Boyke menuturkan proyek tambang bawah tanah itu ditargetkan memproduksi tembaga alias copper. "Cadangannya kelas dunia," tutur dia.

Dinukil dari laman resmi Merdeka Gold Copper, kandungan bijih di tambang bawah tanah Tujuh Bukit merupakan kelas dunia dan bisa dibandingkan dengan Tambang Tembaga Emas Batu Hijau di Sumbawa dan Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua. Usia tambang tersebut juga diperkirakan mencapai 40 tahun.

Underground project itu mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton bijih dengan kadar 0,47 persen tembaga dan 0,50 gram per ton emas, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas. Jumlah tersebut termasuk sumber daya terindikasi sebesar 442 juta ton dengan 0,60 persen tembaga dan 0,66 gram per ton emas. 

"Yang kedua adalah proyek emas di Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Itu juga cadangannya kelas dunia," lanjut Boyke. 

Pada Mei 2023, Merdeka telah mengumumkan estimasi sumber daya mineral untuk Proyek Emas Pani. Diperkirakan jumlahnya sebesar 275,8 juta ton dengan kadar 0,75 gram per ton emas yang mengandung 6,63 juta ounces emas. 

Studi kelayakan atas proyek tersebut tengah disusun, meliputi penggunaan dua metode berbeda untuk memproses bijih, yakni Carbon-in-Leach dan Heap Leach. Studi dijadwalkan selesai pada akhir kuartal III 2023 dan akan diumumkan pada kuartal terakhir tahun depan. 

"Diharapkan bisa beroperasi dalam tiga tahun ke depan dan bisa memproduksi sampai 450 ribu ounces per tahun," tutur dia.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus