Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menilik Tambang Emas Tujuh Bukit yang Bersebelahan dengan Wisata Pulau Merah

Tambang emas Tujuh Bukit bersebelahan dengan wisata Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur.

8 September 2023 | 08.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin saat ditemui dalam acara Media Visit Tujuh Bukit Operations, Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis, 7 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - Tambang emas Tujuh Bukit yang terletak di Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi bersebelahan dengan wisata Pulau Merah. Bagaimana pengelolaannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami membuktikan bagaimana pertambangan yang baik dan benar di wilayah pariwisata terbukti bisa hidup berdampingan. Ini pulau wisata Pulau Merah," kata Chief of External Affairs Merdeka Copper Gold Boyke Poerbaya Abidin saat ditemui di Tujuh Bukit Operations, Banyuwangi pada Kamis, 7 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tambang emas Tujuh Bukit dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI) yang merupakan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (kode emiten: MDKA). Tempo berkesempatan menyambangi tambang tersebut kemarin.

Tambang Emas Tujuh Bukit berdiri di atas lahan seluas 4.998 hektar di area hutan produksi. Namun, hanya 992 hektar yang digunakan BSI untuk operasi tambang.

Proses memasuki Tujuh Bukit Operations dimulai dari penukaran identitas dengan kartu visitor atau pengunjung. BSI dan Merdeka lantas melakukan briefing singkat.

Kemudian pengunjung diharuskan memakai alat pelindung diri, seperti helm, kacamata, rompi hingga sepatu safety. Tempo dan lantas menaiki bus tambang berupa truk heavy duty. Sebelum berangkat, penumpang bus diharuskan memakai safety belt alias sabuk pengaman yang ada di setiap kursi.

Jalanan yang dilalui berupa bebatuan dengan kontur naik turun. Sepanjang jalan terhampar bukit cokelat dengan pepohonan hijau di kanan kiri. Sejumlah kendaraan berat juga tampak hilir mudik.

Sekitar 20 menit kemudian, bus berhenti di puncak Pit A. Dari puncak itulah terlihat hamparan tambang Tujuh Bukit yang bersebelahan dengan Pantai Merah.

General Manager of Operations PT BSI Roelly Franza mengatakan pihaknya telah mendorong perekonomian di masyarakat. Karyawan di Tujuh Bukit Operations merupakan salah satu penikmat pariwisata di sekitar sites itu.

"Kami mendorong sektor pariwisata di sini, termasuk PPM (pengembangan dan pemberdayaan masyarakat) kita sosial ekonomi, karena bukan orang luar yang nikmati, tapi karyawan kita sendiri," ujar Roelly saat ditemui di puncak Pit A.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan untuk masyarakat di lingkar tambang, yakni berupa pendidikan bisnis. Environmental Manager PT BSI Doni Reberto mengatakan pengelolaan Tujuh Bukit dari sisi lingkungan.

Air tambang yang berasal dari air hujan ditampung. BSI memiliki kolam-kolam di hilir, air-air yang ditampung lalu dipompa ke waduk. Di situlah terjadi pengendapan sedimen ke bawah sehingga saat misalnya air melimpah karena hujan, air dikeluarkan ke sungai.

"Tetapi (air yang dikeluarkan) sudah memenuhi baku mutu terlebih dahulu. Nah kami akan control itu, ada yang harian, mingguan, bulanan dan yang keluar itu akan tercatat di dalam alat yang membaca secara otomatis dan terkirim ke KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," ujar Doni.

Selain itu, pihaknya juga melakukan reklamasi progresif, berupa penanaman pohon secara langsung dan tidak menunggu tambang selesai. Beberapa pohon yang ditanam adalah Bayur dan Jabon yang bagus untuk menyimpan cadangan air.

BSI juga melakukan hydroseeding, yakni proses penanaman secara mekanik menggunakan campuran benih dan mulsa dalam bentuk bubur. Hal ini digunakan sebagai teknik pengendalian erosi di lokasi tambang. 

"Apalagi di sini suka ada burung rangkong. Ini kami laporkan juga termasuk ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) KLHK," kata Doni.

Menurut Doni, hewan-hewan akan kembali jika ekosistem mulai terbentuk lagi melalui proses reklamasi tersebut. Salah satu reklamasi yang diperlihatkan adalah yang ada di area Tujuh Bukit Operations. Lahan seluas 2,46 hektar itu ditanam pohon Sengon, Bayur hingga Johar sejak 2016.

Selain itu, Doni menyebut pihaknya bekerja sama dengan komunitas lokal dalam mengelola limbah makanan. Limbah makanan sisa karyawan tambang Tujuh Bukit akan diberikan ke komunitas tersebut untuk diolah menjadi maggot atau pakan ternak untuk burung atau ikan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus