Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mulai Hari Ini Bayar Tol di Jawa Tengah Pakai Uang Elektronik

Kebijakan itu dilanjutkan pada tahap ke dua mulai pada 31 Oktober 2017 sebagai target implementasi 100 persen non tunai.

30 September 2017 | 14.35 WIB

Pengendara mobil melakukan pembayaran nontunai menggunakan kartu uang elektronik ataue-toll di Gerbang tol RAMP Taman Mini 2,  Jakarta, 7 September 2017. Mulai Oktober 2017 pemerintah mengharuskan pengguna tol membayar secara non tunai menggunakan transak
Perbesar
Pengendara mobil melakukan pembayaran nontunai menggunakan kartu uang elektronik ataue-toll di Gerbang tol RAMP Taman Mini 2, Jakarta, 7 September 2017. Mulai Oktober 2017 pemerintah mengharuskan pengguna tol membayar secara non tunai menggunakan transak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Semarang - Implementasi penontunaian atau pembayaran tol non tunai di Jawa Tengah dilaksanakan mulai hari ini, Sabtu 30 September 2017, sebagai tahap pertama. Kebijakan itu dilanjutkan pada tahap ke dua mulai pada 31 Oktober 2017 sebagai target implementasi 100 persen non tunai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Dimulai pada 30 September 2017 untuk gerbang tol Gayamsari dan Muktiharjo. Tahap II dimulai pada 31 Oktober 2017 untuk gerbang tol Manyaran, Tembalang dan ruas Banyumanik-Solo,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, Sabtu 30 September 2017.

Rahmat menyebut, sistem pembayaran elektronik di jalan tol akan menerapkan layanan yang terhubung dengan aplikasi maupun sistem pengelola jalan tol dan perbankan (interkoneksi) serta layanan uang elektronik multibank.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pembayaran non tunai jalan Tol di Jawa Tengah melibatkan delapan instansi untuk memudahkan publik menggunakan uang elektronik . Sejumlah itu terdiri dari perbankan,BUMN membidangi jalan raya dan lembaga kepolisian,” kata Rahmat menambahkan.

Ia menyebutkan pelibatan lembaga itu diharapkan akan mempercepat proses pembayaran di jalan Tol, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih cepat dan nyaman.

Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran terus berkoordinasi dengan pengelola jalan tol di Semarang, yaitu PT. Jasa Marga dan PT. Trans Marga Jateng, serta perbankan, Dinas Perhubungan Kota Semarang, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng.

Selain kerja sama dengan perbankan dan pengelola jalan tol, BI jateng terus menggelar sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat untuk membangun pemahaman mengenai perubahan cara pembayaran di jalan tol.

“Untuk mempermudah masyarakat memperoleh uang elektronik, dilakukan penjualan kartu uang elektronik di gardu tol dan SPBU, serta penambahan lokasi pengisian ulang (top up) uang elektronik,” katanya.

Rahmat mengimbau masyarakat mempersiapkan uang elektronik dan mengecek saldo sebelum melakukan perjalanan melalui jalan Tol untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan di gerbang Tol.

Isi ulang dan pengecekan saldo uang elektronik dapat dilakukan melalui ATM, mobile banking, internet banking, merchant, dan toko ritel.
Selain target implementasi 100 persen non tunai di 31 Oktober 2017, BI mentargetkan terwujudnya transaksi non tunai di jalan tol tanpa perlu menghentikan kendaraan atau multi lane free flow , yang rencananya akan terwujud di akhir 2018.

 

EDI FAISOL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus