Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nilai Ekspor Maluku Utara pada Januari 2025 Turun

Ekspor Maluku Utara pada Januari 2025 berupa golongan besi dan baja yang diekspor ke Tiongkok, India, dan Taiwan.

25 Februari 2025 | 15.50 WIB

Kapal feri milik ASDP bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Ternate, Maluku Utara, 9 Desember 2024. ANTARA/Andri Saputra
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kapal feri milik ASDP bersandar di Pelabuhan Penyeberangan Ternate, Maluku Utara, 9 Desember 2024. ANTARA/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Ternate - Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara mencatat nilai ekspor Maluku Utara pada Januari 2025 sebesar US$ 1.076,63 juta atau mengalami penurunan sebesar 2,33 persen dibandingkan Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, Abdul Rachman Sahib mengatakan, meski nilai ekspor mengalami penurunan, volume ekspor Maluku Utara mengalami kenaikan sebesar 1,07 persen yaitu dari 572,12 ribu ton pada Desember 2024 menjadi sebesar 578,24 ribu ton pada Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ekspor Maluku Utara pada Januari 2025 berupa golongan besi dan baja yang diekspor ke Tiongkok, India, dan Taiwan. Sementara untuk golongan barang nikel dikirim ke Tiongkok dan Jepang,” kata Abdul dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo Selasa, 25 Februari 2025. 

Menurut Abdul, selain pengiriman secara langsung, Maluku Utara pada Januari 2025 juga melakukan ekspor melalui provinsi lain seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan. Barang ekspor yang dikirim dari daerah tersebut seperti ikan, udang, damar, minyak atsiri, kosmetik wangi– wangian. 

“Nilai ekspor asal barang dari Provinsi Maluku Utara yang diekspor melalui provinsi lain mencapai US$0,87 juta atau 0,08 persen dari total ekspor asal barang Provinsi Maluku Utara yang sebesar US$1.077,51 juta. Neraca perdagangan Provinsi Maluku Utara bulan Januari 2025 bahkan mengalami surplus sebesar US$846,60 juta,” ujar Abdul.

Hasby Yusuf, anggota DPD RI mengungkapkan, meski kondisi neraca perdagangan Maluku Utara tergolong baik, namun berbagai persoalan ekonomi masih banyak terjadi. Persoalan kemiskinan, pengangguran hingga hilangnya ruang ekonomi masyarakat menjadi ancaman serius dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara.

“Nilai ekspor Maluku Utara memang baik, tetapi kondisi itu sebaiknya bisa juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Karena itu pemerintah Maluku Utara sudah sepatutnya melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi dalam skala luas,” ujar Hasby.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus