Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemanfaatan EBT Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Itu Memalukan!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari perihal pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT hanya 0,5 persen dari potensi yang dimiliki Indonesia.

12 Juli 2023 | 20.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengomentari perihal pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT yang hanya 0,5 persen dari potensi yang dimiliki Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"0,5 persen Pak Hilmi (Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro) itu memalukan tuh, Pak! Bahkan nggak sampai 1 persen, Pak Dirjen deh, Pak Sugeng (Ketua Komisi VII DPR RI) nanti DPR dorong-dorong terus Menteri ESDM," ujar Sri Mulyani di acara EBTKE Conex di ICE BSD, Rabu, 12 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sri Mulyani menjelaskan, jika pembangkit listrik berbasis batu bara alias PLTU dipensiunkan, suplai energi bisa turun. Padahal, kata Sri Mulyani, demand energi naik terus, sehingga Sri Mulyani menilai pembangkit listrik berbasis batu bara harus segera digantikan dengan EBT.

Sri Mulyani menuturkan, Indonesia memiliki banyak potensi EBT, mulai dari air, geothermal, dan lainnya. Untuk itu, membutuhkan biaya investasi untuk mengembangkan masing-masing potensi energi tersebut karena karakteristiknya yang berbeda.

Lebih jauh, Sri Mulyani menuturkan Kementerian Keuangan akan terus meng-engage sehingga mampu mewujudkan pemanfaatan EBT secara lebih besar lagi. 

"Ujung-ujungnya kan banyak. Mau minta fasilitas pajak, subsidi, risiko diambil. Jadi, kalau pajaknya nggak subsidi dikasih risiko di saya, ya Anda menjalankan usaha yang enak," tutur dia.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus