Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan menindaklanjuti komitmen pendanaan bagi transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) dan proyek infrastruktur yang merupakan hasil dari KTT G20.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Indonesia sangat berterima kasih kepada Amerika dan negara-negara G7 lainnya yang telah mempercayakan Indonesia untuk menerima pendanaan dari kerja sama tersebut,” ujar dia di acara The 10th Annual US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, pada Selasa, 6 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Punya Bonus Demografi, Airlangga Hartarto: Pertaruhan Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Di acara yang sama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim juga menyinggung soal pendanaan JEPT. Menurut dia, AS siap membantu Indonesia untuk melakukan transisi energi melalui program yang cukup ambisius karena nilainya US$ 20 miliar (setara Rp 310 triliun).
Dana tersebut, kata Sung Yong Kim, bisa digunakan untuk membantu Indonesia dalam transisi energi sehingga menjadikannya lebih hijau lagi. “Presiden Joe Biden juga berkomitmen membantu meningkatkan transportasi rendah emisi di Indonesia,” kata dia.
Selain itu, Sung Yong Kim menjelaskan bahwa tahun ini merupakan tahun yang menyenangkan bagi Amerika dan Indonesia. Bahkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bulan lalu memperkuat hubungan kerja sama antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden AS Joe Biden.
“Pada G20, sangat penting bagi Indonesia untuk membangkitkan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Presiden Jokowi dan Joe Biden berkomitmen untuk terus bekerja sama,” ujar dia.
Sebelumnya, pendanaan JETP diumumkan Jokowi pada KTT G20. Dia mengumumkan bahwa negara G7+ sepakat menghimpun dana US$ 20 miliar untuk membantu Indonesia mencapai transisi energi. Dana yang dihasilkan negara-negara maju G7+ ini dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.
Adapun pendanaan JETP tersebut rinciannya adalah dana sebesar US$ 10 miliar berasal dari Internasional Partner Group (IPG). Sementara US$ 10 miliar sisanya bersumber dari The Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.