Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) mencatatkan pendapatan senilai Rp 69,48 triliun pada semester I 2021, naik 3,78 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Bisnis Indonesia, Selasa, 31 Agustus 2021, Telkom mencatatkan pertumbuhan untuk laba usaha dan laba sebelum pajak penghasilan.
Telkom membukukan laba usaha senilai Rp 23,61 triliun, naik 5,76 persen secara tahunan. Sementara itu untuk laba sebelum pajak penghasilan Telkom tercatat senilai Rp 21,79 triliun, naik 8,16 persen secara tahunan.
Telkom saat ini terus memperkuat infrastruktur telekomunikasi yang dimiliki baik yang di angkasa, darat, dan laut. Perusahaan pelat merah ini sedang menggenjot pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) di Papua.
SKKL tersebut rencananya menjadi jaringan cadangan bagi SKKL Telkom di ruas Papua utara. SKKL baru cadangan itu memiliki panjang sekitar 1.100 kilometer, yang terbentang dari Biak hingga Sorong. Pembangunannya telah dimulai sejak 2020 dan diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun depan.
“SKKL [baru] itu nantinya jaraknya lebih dari 100 kilometer dari SKKL yang lama. Diharapkan tersebut jauh dari palung tempat SKKL pertama putus,” kata kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah beberapa waktu lalu.
Telkom juga bergabung dengan konsorsium Google dan Facebook untuk membangun SKKL Bifrost. SKKL tersebut akan menghubungkan Indonesia langsung dengan Amerika Serikat, yang membuat layanan internet makin murah dan cepat. Penggelaran SKKL Bifrost dengan panjang mencapai 15 ribu km itu ditargetkan rampung pada 2024.
Sementara itu untuk infrastruktur telekomunikasi di angkasa, Telkom berencana mengorbitkan satelit berkapasitas data besar atau high throughput satellites (HTS).
Menurutnya, proyek tersebut saat ini masih dalam tahap awal pengadaan. Jika tidak ada halangan, rencananya satelit tersebut meluncur sebelum 31 Desember 2024.
VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan satelit HTS akan ditempatkan di slot orbit 113 bujur timur dengan spektrum C-Band & Ku-Band. Telkom belum dapat memastikan tempat pembuatan dan peluncuran satelit HTS, termasuk perihal pendanaan.
“Nilai final perkiraan belanja modal belum dapat dipastikan. Sumber pendanaan direncanakan dari internal atau eksternal Telkom Group,” kata Pujo kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Baca juga: Masa Pandemi, Telkom Indonesia Catat Laba Bersih RP 10,99 T
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini