Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengusaha Ungkap Penyebab Beras Langka di Retail Modern: Diserbu Caleg

Perpadi mengungkap, kelangkaan stok beras kemasan 5 kilogram di sejumlah retail modern karena dibeli oleh Caleg menjelang Pemilu 2024.

28 Februari 2024 | 16.40 WIB

Aktifitas pekerja ditengah harga beras dipasaran naik di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Badan Pangan Nasional (Bapenas) menetapkan HET beras untuk wilayah zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp. 10.900 dan beras premium Rp. 13. 900, Sementara zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung, dan kalimantan Rp. 11.500 dan beras premium Rp. 13.800 dan untuk zone 3 Maluku dan Papua Rp. 14.800. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Aktifitas pekerja ditengah harga beras dipasaran naik di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Badan Pangan Nasional (Bapenas) menetapkan HET beras untuk wilayah zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp. 10.900 dan beras premium Rp. 13. 900, Sementara zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung, dan kalimantan Rp. 11.500 dan beras premium Rp. 13.800 dan untuk zone 3 Maluku dan Papua Rp. 14.800. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia atau Perpadi, Billy Haryanto, mengungkap, kelangkaan stok beras kemasan 5 kilogram di sejumlah retail modern karena dibeli oleh calon legislatif atau Caleg menjelang Pemilu 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kemarin kan beras langka di retail diberitakan. Itu betul. Karena diserbu Caleg . (Beras kemasan) Yang 5 kilogram. Biasanya yang beli Jabodetabek Dapil-nya," ujar Billy dalam keterangannya di Pasar Induk Beras Cipinang pada Rabu, 28 Februari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Billy menyebut, sebenarnya sejumlah Caleg ingin membeli beras di Pasar Induk Beras Cipinang atau PIBC. Namun, produsen beras tidak mampu memenuhi permintaan sejumlah Caleg tersebut karena waktu yang terbatas.

"Banyak yang mesan di sini Caleg itu, tapi enggak mampu produsen karena waktu enggak cukup, akhirnya beli di modern market," kata dia. 

Billy mengungkap, ketika Caleg memborong beras di sejumlah ritel modern, pembatasan pembelian beras premium belum berlaku. Karena itu, sejumlah Caleg dapat membeli beras kemasan 5 kilogram dalam jumlah yang banyak. 

Menurut Billy, pemesanan beras dalam jumlah besar itu sudah dilakuakn sejak awal masa kampanye. Namun, ia tak memastikan lebih lanjut apakah pesanan beras dalam jumlah besar itu dilakukan untuk kampanye. 

Adapun Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia alias Aprindo sebelumnya mengakui peretail kesulitan memperoleh pasokan beras premium lokal kemasan lima kilogram. Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menjelaskan penyebabnya.

"Keterbatasan suplai beras tersebut disebabkan saat ini belum masa panen yang diperkirakan terjadi pada pertengahan Maret 2024," ujar Roy dalam keterangan resminya kemarin.

Kelangkaan diperparah dengan dengan belum masuknya beras SPHP yang dikemas dan didistribusikan oleh Bulog. Harga eceran beras SPHP, yang kini sudah masuk di retail modern sendiri sebesar Rp 10.900 per Kg. Jauh di bawah harga eceran tertinggi beras premium reguler, yaitu Rp 13.900 per kilogram di Jawa. 

YOHANES MAHARSO | ANTARA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus