Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan buku "Panggil Saya Mas Yos" dalam rangka memperingati Hari Radio Nasional. Buku tersebut merupakan biografi dari Commodor Muda R. Suyoso Karsono atau Mas Yos yang merupakan pelopor dalam industri radio di tanah air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menselebrasi pionir (R. Suyoso Karsono) yang jauh ada di depan tren ekonomi kreatif. Yang menjadi pencipta, pendiri dua radio swasta pertama di Indonesia," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ketika menjelaskan tujuan agenda hari itu di hadapan wartawan pada Rabu, 11 September 2024 di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sandiaga, selain untuk mengenang Mas Yos sebagai tokoh pendiri Radio AM Elshinta dan studio rekaman Irama Records, agenda tersebut digelar sebagai upaya untuk menjaga radio dan industri radio agar tetap relevan. Menurut dia, agar bisa tetap relevan, industri radio perlu berfokus pada adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. "Radio ini untuk tetap memiliki relevansi harus terus berinovasi, tidak pernah berhenti beradaptasi, dan tentunya selalu merangkul," tuturnya.
Sandiaga tak menampik soal pandangan pesimis terkait masa depan industri radio di zaman digital. Tapi ia yakin industri radio terus berinovasi dan beradaptasi untuk menjaga relevansi mereka. Bahkan menurutnya, radio kini jadi pilihan masyarakat urban untuk mencari informasi. "Banyak yang memprediksi bahwa radio akan selesai, radio akan punah, radio akan terkubur zaman. Ternyata radio tetap berinovasi dan mencari relevansi dan akhirnya dalam era digitalisasi justru radio ini menjadi pilihan utama dari masyarakat urban," tutur Sandiaga.