Keliru Jika Prabowo Meremehkan Gejolak Pasar Modal

Yopie Hidayat

Pemimpin redaksi tabloid ekonomi Kontan sejak November 2001 hingga menjadi juru bicara Wakil Presiden Boediono pada 2009-2014. Sebelum mendirikan Kontan, selama 1985-1994, ia bekerja di majalah mingguan Tempo. Lulus kuliah dari Universitas Airlangga, Surabaya, pada 1989, Yopie melanjutkan pendidikan dalam program Master of Public Policy di Lee Kuan Yeuw School of Public Policy Singapura. Pada 1994, ia mendapat Chevenning Award dari The British Council. Kini, Yopie menjadi anggota tim evaluator editorial Tempo

Ambruknya harga saham di Bursa Efek Indonesia menjadi sinyal waspada. Prabowo keliru jika meremehkan reaksi pelaku pasar.

13 April 2025 | 08.30 WIB

Perbesar

Ilustrasi: TEMPO/Alvin Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Presiden Prabowo Subianto cenderung tidak peduli pada bursa saham.
Naik-turunnya IHSG menjadi petunjuk awal ekonomi yang amat penting.
Harga saham yang terus jatuh akan menggerus simpanan publik secara signifikan.

PRESIDEN Prabowo Subianto tak pernah sungkan menyatakan ketidakpeduliannya pada bursa saham. Bagi dia, turunnya harga saham hanya fenomena biasa. Pandangan itu tak sepenuhnya salah. Namun sungguh sangat keliru jika Presiden meremehkan rontoknya harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) belakangan ini.