Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, yakin pidato perdana dari Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto bakal membawa dampak positif ke pasar. Hal ini karena dalam pidatonya, Prabowo banyak menyinggung soal masalah perekonomian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pidato ini kemungkinan besar akan membuat potensi hal positif bagi pasar,” kata Ibrahim dalam keterangannya pada Ahad, 20 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ibrahim, topik-topik yang dibawakan oleh Prabowo dalam pidato tanpa teksnya tersebut dapat membuat ketertarikan dari pasar untuk terus meningkat. Kepercayaan pasar disebut oleh Ibrahim akan meningkat, yang kemudian membuat akan adanya penguatan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Oktober ini.
“Ada potensi di bulan oktober ini indeks harga saham gabungan akan menuju di (level) 8.000,” ucapnya.
Ibrahim juga memprediksi nilai tukar rupiah akan mengalami penguatan di minggu depan. Bahkan menurutnya, rupiah bisa mencapai level 15.000 pada bulan Oktober ini. Hal ini, kata Ibrahim, akan dapat mengerek perekonomian Indonesia ke arah yang lebih positif.
“Kemungkinan besar dalam minggu depan rupiah kembali menguat, bisa saja dalam bulan Oktober ini akan menuju ke (level) 15.000,” kata Ibrahim.
Ibrahim sendiri menyoroti beberapa topik pidato yang dibawakan oleh Prabowo yang menurutnya cukup menarik. Ia menyebut, sikap Prabowo yang tidak terpaku pada data statistik serta tetap melihat kondisi riil perekonomian Indonesia di kalangan bawah adalah hal yang menarik.
Ia juga tertarik dengan rencana Prabowo untuk Indonesia dapat menggunakan biodiesel ke depannya. Dengan kondisi geopolitik yang tidak menentu, kata Ibrahim, memanfaatkan kekayaan alam dengan memproduksi sendiri biodiesel adalah hal yang cukup baik. Apalagi selama ini menurutnya Indonesia mengalami ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak.
“Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan sendiri,” ujar Ibrahim.