Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkap insiden pilot dan kopilot maskapai Batik Air ID-6723 rute Kendari-Jakarta yang tertidur saat bertugas menerbangkan pesawat Airbus A320 pada 25 Januari 2024 lalu. Karena pilot dan kopilot tertidur saat menerbangkan pesawat menyebabkan pesawat yang membawa 153 penumpang itu sempat keluar jalur dan nyasar ke langit Cianjur-Sukabumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporannya, KNKT mencatatkan bahwa pesawat Batik Air Airbus A320 itu mulai keluar dari jalur penerbangan saat kopilot dan pilot tertidur. Ketika itu pesawat sedang terbang dengan arah 250 derajat dan berada sekitar 125 Nm sebelah timur Waypoint KURUS sekira pukul 01:42:43 UTC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum keberangkatan dari Jakarta menuju Kendari, kopilot sempat mengeluh kurang tidur karena sibuk pindah rumah dan membantu istrinya merawat bayi kembar berusia satu bulan. Pilot lantas menawarkan kopilot untuk istirahat. Kopilot lalu tidur di kokpit pesawat. Pesawat Batik Air itu lalu mendarat di Kendari.
"Selama transit ini, kedua pilot memakan mie instan di kokpit. Setelah penurunan penumpang selesai, proses boarding penumpang dilakukan penerbangan kembali ke Jakarta dimulai," tulis KNKT, dikutip pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Dalam perjalanan kembali dari Kendari ke Jakarta pukul 00.05, kali ini ganti pilot yang tidur. Kopilot lantas mengambil alih kemudi. Tak berselang lama, pilot terbangun dan bertanya kepada kopilot apakah ingin istirahat. Namun, kopilot menolak tawaran itu dan meneruskan penerbangan dan pilot kembali tidur.
Namun, beberapa waktu kemudian, kopilot ikut tertidur sehingga menyebabkan pesawat tanpa kendali dan keluar jalur hingga nyasar ke langit Cianjur-Sukabumi. Petugas lalu lintas udara di Jakarta sempat menanyakan hal tersebut namun tidak dibalas karena pilot dan kopilot tertidur. Petugas berupaya menghubungi pilot lain untuk memanggil BTK6723, tetapi tetap tidak ada respons.
Berdasarkan laporan KNKT, sebelum pesawat itu semakin jauh meninggalkan jalur penerbangan yang semestinya, pilot Batik Air terbangun. "Dia sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar," tulis KNKT.
Melihat kopilot yang tertidur, pilot itu kemudian membangunkannya. Sebelum pesawat itu nyasar dan nyaris keluar dari langit Pulau Jawa, pilot mengatakan kepada petugas di Jakarta bahwa ada kendala radio komunikasi. Pesawat Batik Air ID-6723 itu kemudian berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng.
Hingga berita ini ditulis, pihak maskapai Batik Air belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden tersebut.