Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyoroti penyataan Calon presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, yang memamerkan upayanya di bidang pertahanan siber dengan membentuk 4 fakultas baru di Universitas Pertahanan atau Unhan. Hal itu diungkap Prabowo dalam Debat Capres ketiga pada Ahad malam, 7 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alfons menyebut, pembentukan 4 fakultas baru di Unhan seperti yang disampaikan Prabowo memang menunjukkan adanya kesadaran atas pengamanan data. Namun, kata Alfons, langkah itu saja tidak cukup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penguatan Sumber Daya Manusia sudah disadari dan kalau membangun 4 fakultas baru di Unhan menunjukkan adanya kesadaran atas pengamanan data ini. Tetapi ini jalannya masih jauh, hasilnya bisa bertahun-tahun kalau menunggu lulusan Unhan," ujar Alfons dalam keterangannya kepada Tempo pada Senin, 8 Januari 2024.
Alfons menyebut, selain penguatan SDM, perlu juga ditetapkan standar pengamanan data yang jelas serta audit yang dilakukan lembaga untuk mengawasi pelaksanaan standar tersebut. "Harusnya ditetapkan standar pengamanan data yang jelas ISO dan sejenisnya, lalu audit pada setiap lembaga atau badan publik atas kedisiplinan dalam menjalankan standar pengamanan data ini dan pemberian sanksi bagi yang tidak menjalankan dengan baik," ujanya.
Lembaga yang melakukan audit pun, kata Alfons, harus dipimpin oleh orang yang profesional dan kompeten di bidangnya, bukan orang yang mendapatkan jabatan karena politik balas budi.
"Politik balas budi maksudnya pejabat posisi penting seperti badan publik dan kementerian diisi dengan pertimbangan balas budi politik karena partainya mendukung pemerintahan. Harusnya untuk hal yang berhubungan dengan pengelolaan data publik dan penting diutamakan profesional yang mengerti bagaimana mengelola dan mengamankan data," ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menjelaskan soal langkahnya mengenai pertahanan siber jika menjadi presiden. Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Capres nomor urut satu, Anies Baswedan, yang menjawab pertanyaan panelis pertama yang dibacakan moderator.
Prabowo pun memamerkan bahwa begitu dilantik menjadi Menteri Pertahanan, dirinya langsung membentuk fakultas baru dibidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Tujuannya, kata dia, untuk menyiapkan putra putri terbaik agar bisa menguasai bidang ilmu tersebut.
“Untuk menguasai teknologi, untuk menguasai sains, untuk menguasai AI, untuk menguasai siber,” kata Prabowo.
YOHANES MAHARSO | MOH. KHORY ALFARIZI