Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kemarin meresmikan pengoperasian Skybridge atau Jembatan Penyeberangan Layang yang menghubungkan Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Bojonggede dengan Terminal Tipe C di Kabupaten Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berharap jembatan tersebut membuat perjalanan lebih tertib dan nyaman. "Kita harapkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal di daerah Bojonggede dan sekitarnya semakin meningkat,” ujar Budi Karya ketika meresmikan skybridge tersebut di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 9 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu seperti apa profil skybridge yang memakan biaya 18,33 miliar tersebut?
Budi Karya optimistis skybridge nantinya bakal makin memudahkan masyarakat untuk mengakses transportasi massal. Apalagi saat ini jumlah pengguna KRL di Bojonggede sangat besar dan kereta itu melayani sekitar 70 ribu lebih penumpang per hari. Stasiun Bojonggede juga tercatat sebagai stasiun komuter terpadat ke-4 di Jabodetabek, setelah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Bogor dan Stasiun Bekasi.
Jembatan ini memiliki panjang 243 meter dan lebar 3 meter. Sarana tersebut dibangun oleh Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggunakan dana APBN sebesar Rp 18,33 miliar. Dalam pembangunannya, Kemenhub menggandeng Pemerintah Kabupaten Bogor yang membantu pembebasan lahan.
Pembangunan skybridge ini, kata Budi Karya, juga upaya pemerintah terus mendorong masyarakat beralih ke transportasi massal. Hal ini penting untuk mengatasi permasalahan kemacetan, polusi udara, tingginya angka kecelakaan dan permasalahan lainnya.
“Dalam membangun transportasi massal, kita harus memikirkan bagaimana masyarakat dapat dengan mudah menggunakan angkutan umum dari rumah ke tempat tujuan," ucap Menhub. "Jadi integrasi antar modanya benar-benar harus dipikirkan dengan baik, dan dengan harga yang terjangkau."
Lebih lanjut Menhub terus mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah, untuk mendukung upaya meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi massal.
“Kita harus pikirkan bagaimana menyediakan angkutan first mile yaitu angkutan dari rumah menuju ke simpul transportasi dan last mile yaitu angkutan dari simpul transportasi ke tempat tujuan maupun sebaliknya,” ucap Budi Karya.
Pelaksana Tugas Kepala BPTJ Suharto menyatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan Pemkab Bogor untuk mengembangkan Skybridge dengan konsep Transit Oriented Development (TOD)/Kawasan Berorientasi Transit.Usai diresmikan, jembatan ini diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten bersama dengan PT Kereta Commuter Indonesia untuk dikelola bersama.
“Pada kesempatan kali ini juga diserahkan 35 unit shelter/halte, untuk mendukung pengoperasian angkutan umum di kota bogor dengan skema Buy The Service (BTS) BISKITA Transpakuan Bogor,” ujar Suharto.
ANTARA