Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Skybridge Bojonggede diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Sabtu, 9 Desember 2023. Pembangunan skybridge ini diselesaikan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), pada Jumat, 8 Desember 2023 dan telah dioperasikan penuh sebagai konektivitas integrasi antar moda bagi masyarakat di wilayah Bojonggede.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Corporate Secretary Anne Purba dalam siaran persnya menyatakan Skybridge Bojonggede menghubungkan layanan perjalanan Commuter Line dan layanan angkutan perkotaan di Stasiun dan Terminal Bojonggede.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagai konektivitas pengguna yang turun di Stasiun Bojonggede dan akan melanjutkan perjalanannya menggunakan angkutan perkotaan di Terminal Bojonggede atau sebaliknya, dapat mengakses skybridge ini," kata Anne, Sabtu, 9 Desember 2023.
Skybridge Bojonggede tidak hanya berperan sebagai fasilitas integrasi antarmoda, melainkan juga sebagai jalur akses yang memungkinkan pengguna untuk masuk dan keluar dari Stasiun Bojonggede dari arah barat, Terminal Bojonggede, dan Jl. Raya Bojonggede. Sebagai pengganti pintu selatan yang biasa digunakan oleh pengguna Commuter Line, skybridge ini kini menjadi rute yang diarahkan untuk memperlancar mobilitas.
"Diharapkan dengan pengoperasian skybridge ini dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di depan Stasiun Bojonggede," kata Anne.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor juga memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Stasiun Bojonggede.
Dilansir melalui keterangan tertulis KAI Commuter, volume pengguna Commuter Line di Stasiun Bojonggede selama 2023 hingga 8 Desember mencapai 8.789.761 orang, dengan rata-rata harian sebanyak 25.179 orang. Pada hari Senin, yang merupakan hari dengan volume tertinggi, tercatat sebanyak 29.382 orang pada Senin, 4 Desember lalu. Stasiun Bojonggede sendiri menempati peringkat ke-4 dalam daftar sepuluh stasiun Commuter Line terpadat, sebelum Stasiun Bogor, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Citayam.
KAI Commuter memberikan himbauan kepada para pengguna Commuter Line di Stasiun Bojonggede untuk mengingat kembali prosedur akses masuk dan keluar yang baru diterapkan di stasiun tersebut. Pengguna diminta agar senantiasa mematuhi petunjuk serta mendengarkan informasi yang disampaikan oleh petugas stasiun.
Mengutip dari situs Kementerian Perhubungan, skybridge atau jembatan di Bojonggede ini memiliki panjang 243 meter dan lebar 3 meter, yang dibangun melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggunakan dana APBN sebesar Rp 18,33 miliar. Pembangunan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor yang membantu pembebasan lahan. Pembangunannya dilakukan mulai tahun 2022 sampai dengan 2023.
"Kehadiran jembatan ini akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses transportasi massal. Terlebih, pengguna KRL di Bojong Gede jumlahnya sangat masif, melayani sekitar 70 ribu penumpang per harinya," kata Budi Karya.
Stasiun Bojonggede merupakan stasiun commuter terpadat ke-4 di Jabodetabek setelah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Bogor, Stasiun Bekasi. “Kehadiran jembatan ini membuat perjalanan lebih tertib, nyaman, dan berkeselamatan. Kita harapkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal di daerah Bojonggede dan sekitarnya semakin meningkat,” ujarnya.