Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan program Makan Bergizi Gratis akan dimulai pada Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam proses agar bisa mulai tanggal 6 Januari," ucap Dadan saat dikonfirmasi, pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Dadan belum mau menjelaskan lebih detail untuk mekanisme maupun titik-titik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, termasuk mekanisme program kerja sama dengan mitra usaha yang telah dibukanya di laman mitra.bgn.go.id. "Insya Allah," ucapnya melalui pesan singkat saat ditanya soal teknis pelaksanaan.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) membuka kesempatan kepada para pelaku usaha untuk menjadi mitra, bekerja sama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pendaftaran kemitraan dalam program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut menggunakan sistem agar bisa terkendali.
“By sistem agar terkendali dan memberikan peluang yang sama kepada semua pihak,” kata Dadan ketika dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Kamis, 2 Januari 2025.
Dalam program tersebut, Dadan pernah mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran Rp 800 miliar per hari. Program ini akan menjangkau 82,9 juta penerima dan menghabiskan anggaran Rp 400 triliun bila diimplementasikan secara penuh.
“Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM (sumber daya manusia) masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari,” kata Dadan pada awal Oktober 2024 lalu.
Adapun Tim Pokja Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Niken Gandini, pemerintah akan memberikan makan gizi gratis sebanyak 3 juta porsi pada tiga bulan pertama. “Nanti baru naik dua kali, di April meningkat 6 juta,” kata Niken pada pertengahan Oktober 2024 lalu.
Melynda Dwi Puspita dan Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.