Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Tahap ini ditargetkan dapat rampung pada Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Utama PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) Entus Asnawi mengatakan saat ini progres pembebasan lahan proyek sepanjang 83,70 kilometer itu mencapai 20 persen dari total lahan yang dibutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perinciannya, pembebasan lahan 6 desa dari total 16 desa telah dilakukan. Sementara itu, sebanyak 4 desa dari total 20 desa di Lebak telah menuntaskan pembayaran pembebasan lahan.
“Dari yang sudah terbayarkan kalau ditotal mungkin sudah 20 persen,” katanya pada Kamis, 1 Februari 2018.
Entus mengatakan respons masyarakat sekitar untuk membebaskan lahan cukup baik dalam musyawarah awal yang dilakukan pihaknya. Namun, dia kerap menemui kendala teknis dalam validasi dokumen masyarakat saat ingin melakukan pembayaran uang ganti rugi.
“Musyawarah dengan masyarakat responsnya cukup baik, tingkat minat untuk melepas lahan itu rata-rata 80 persen. Cuma memang kami mau validasi bayar, pengumpulan dokumennya agak lama,” ungkapnya.
Adapun pihaknya menargetkan pembebasan 70 persen lahan di Serang telah dibayarkan dan akan rampung seluruhnya pada Juni 2018. “Sampai saat ini kami masih on target," ucapnya.
Proyek jalan Tol Serang–Panimbang ditargetkan rampung pada 2019. Jalan tol tersebut dibangun untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Banten.