Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut 5 hingga 10 tahun mendatang Indonesia mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan bonus demografi. Tingginya angka tenaga kerja produktif pada masa tersebut, menurut Airlangga, akan menjadi pertaruhan Indonesia untuk keluar dari middle income trap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun middle income trap merupakan keadaan ketika negara mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar untuk menjadi negara maju.
“Karena itu, dengan jumlah penduduk besar, kita harus mengakselerasi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah digitalisasi,” ujar Airlangga kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
Baca: Alasan Airlangga Minta Perbankan Beri Bunga Spesial bagi Eksportir, Klasik tapi...
Airlangga mengatakan Indonesia memiliki 600 ribu talenta muda dalam rentang waktu setidaknya 15 tahun ke depan. Oleh sebab itu, sumber daya manusia (SDM) Indonesia perlu diperkuat.
Pada awal November lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga pernah menyampaikan bahwa bonus demografi yang saat ini dialami oleh Indonesia merupakan kekuatan. Bonus demografi merupakan kondisi jumlah penduduk usia produktif yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia
"Selamat pagi. Bonus demografi bukanlah beban, melainkan sebuah kekuatan," ujar Jokowi melaui media sosial resminya @Jokowi, Sabtu, 5 November 2022.
Dalam poster yang ia unggah di media sosial, Jokowi menyebut jumlah penduduk yang sangat besar dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif serta daya beli yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Hal ini, menurut Jokowi, bakal berdampak positif dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Dalam poster tersebut, Jokowi juga memperlihatkan sejumlah anak muda dengan beragam profesi. Tak lupa sang illustrator juga menempatkan kucing oranye (kucing oren) dengan gaya tak lazim. Sang kucing yang selalu tampil dalam poster yang Jokowi unggah kali ini sedang mengendarai mobil listrik.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2012 hingga tahun 2035 Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif yang jauh lebih banyak dari jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.
Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, maka akan tersedia sumber tenaga, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang sangat berperan dalam percepatan pembangunan.
RIRI RAHAYU | M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Klaim Inflasi RI Masih Aman, Airlangga Bandingkan dengan India dan Amerika
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini