Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Railink Subsidi Tiket Kereta Bandara dari Pendapatan Non Tiket

Railink menargetkan pendapatan non tiket mencapai 25 persen untuk menambal harga tiket kereta bandara.

29 Desember 2017 | 18.52 WIB

Penumpang kereta bandara menempelkan tiket masuk di Stasiun Soekarno- Hatta, Cengkareng, Banten, 26 Desember 2017. PT Railink resmi mengoperasikan Kereta Bandara dari Stasiun Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru dengan tarif promo Rp30 ribu hingga 1 Januari 2018. ANTARA
Perbesar
Penumpang kereta bandara menempelkan tiket masuk di Stasiun Soekarno- Hatta, Cengkareng, Banten, 26 Desember 2017. PT Railink resmi mengoperasikan Kereta Bandara dari Stasiun Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru dengan tarif promo Rp30 ribu hingga 1 Januari 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -PT Railink, operator kereta bandara Soekarno Hatta (Soetta), menargetkan pemasukan nontiket dari area komersil bisa mencapai angka 20 hingga 25 persen dari total pendapatan perusahaan. Kepala Humas PT Railink, Diah Suryandari mengatakan target tersebut bisa tercapai jika area komersil di lima stasiun sudah bisa dikelola penuh oleh perusahannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kelimanya adalah stasiun yang dilalui oleh kereta bandara yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta,” kata Diah kepada Tempo saat ditemui di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, sampai saat ini, PT Railink baru bisa mengelola area komersil di dua stasiun yaitu Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta. Untuk Stasiun Sudirman Baru, kata Diah, seluruh area komersil sudah dipesan penuh dan akan diisi lebih dari 20 tenant. Sementara untuk Stasiun Bandara Soetta sudah diisi oleh sekitar 10 tenant.

Sementara untuk Stasiun Duri dan Stasiun Baru Ceper, kata dia, area komersil belum bisa digunakan karen masih dalam tahap pembangunan. Hal yang sama juga terjadi di Stasiun Manggarai. Stasiun ini pun juga belum bisa dijadikan lokasi keberangkatan kereta bandara karena peron khusus kereta bandara masih dalam pengerjaan oleh Satuan Kerja Kementerian Perhubungan.

Kontribusi pendapatan nontiket ini memang menjadi pemasukan penting bagi PT Railink. Perusahaan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) ini harus menggenjot pendapatan nontiket demi menekan harga tiket. Dari harga awal sekitar Rp 100 ribu per orang untuk satu kali perjalanan menjadi Rp 70 ribu per orang, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo ataU Jokowi.

Adapun tahap uji coba kereta bandara resmi dimulai sejak Selasa lalu, 26 Desember 2017 hingga 1 Januari 2017. Harga tiket promo yang dipatok dalam masa uji coba ini hanya sekitar Rp 30 ribu untuk sekali perjalanan. Nantinya pada 2 Januari 2017 atau setelah Presiden Jokowi meresmikan kereta bandara ini, harga tiket akan dijual dengan harga reguler.

Diah mengatakan PT Railink tetap mengupayakan harga tiket reguler pada 2 Januari 2017 bisa dijual seharga Rp 70 ribu. Harga tersebut bisa diterapkan jika okupansi atau tingkat keterisian kereta bandara bisa maksimal. Sebab, kata Diah, sumber pendapatan utama perusahaan tetap berasal dari penjualan tiket.

Menurut Diah, penjualan tiket pada hari pertama dan kedua uji coba kereta bandara tercatat mengalami peningkatan, meski belum maksimal. Total tiket yang disediakan adalah 11.424 per hari. “hari pertama, 26 Desember, tiket terjual sekitar 4.300 dan naik di hari kedua, 27 Desember menjadi 5.300 tiket.”

 

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus