Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tarif Kereta Bandara Rp 100 Ribu, KAI: Lebih Murah dari Taksi

Harga tiket kereta bandara akan dibanderol sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per orang.

22 November 2017 | 18.51 WIB

Sejumlah alat berat digunakan untuk  pembangunan fasilitas kereta api  rute Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Manggarai, Jakarta, 3 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Perbesar
Sejumlah alat berat digunakan untuk pembangunan fasilitas kereta api rute Bandara Soekarno-Hatta di Stasiun Manggarai, Jakarta, 3 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan kereta bandara dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan beroperasi pada awal Desember 2017. Harga tiketnya sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per orang.

Dia mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan tarif kereta bandara. Harga Rp 100 ribu per orang itu merupakan tarif maksimum. Angka tersebut dinilai wajar untuk tarif Bandara Soekarno-Hatta. "Naik taksi ke Bandara Soekarno-Hatta bisa lebih dari Rp 100 ribu kan," katanya.

Dengan moda kereta, masyarakat akan memperoleh kepastian waktu tempuh. Didiek mengklaim hal itu berbeda bila menggunakan kendaraan lain, yang rawan macet.

KAI menargetkan penghasilan dari kereta bandara ditargetkan Rp 250 miliar tahun depan. Dengan tarif Rp 100 ribu, Didiek mengatakan perseroan akan menyasar sekitar 6 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta. “Penumpang bandara sekitar 60 juta, kita ambil 10 persen dari situ,” ujarnya.

Didiek menjelaskan, perjalanan kereta ke Bandara Soekarno-Hatta satu harinya akan mencapai 80 kali. Rinciannya, 40 kali perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dan 40 kali ke Dukuh Atas. Didiek berujar waktu perjalanan antar-stasiun sekitar 15 menit.

PT KAI disebut telah memesan 10 kereta dari PT Inka untuk proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta. Didiek mengatakan kereta Bandara Soekarno-Hatta akan diuji coba selama sebulan, mulai awal Desember hingga akhir 2017, sebelum dioperasikan secara penuh. Didiek mengatakan PT KAI masih menunggu sertifikat layak operasi dari Kementerian Perhubungan.

Untuk pembiayaan kereta Bandara Soekarno-Hatta, PT KAI mengumumkan pencatatan obligasi I senilai Rp 2 triliun. Didiek mengatakan setengah dari hasil pencatatan obligasi tersebut diperuntukkan bagi proyek Bandara Soekarno-Hatta. “Sebesar 55 persen atau Rp 1,1 triliun itu akan kita gunakan untuk penyelesaian kereta Bandara Soekarno-Hatta,” ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus