Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Pengusaha Dato Sri Tahir menjadi pembicara perdana dalam gelaran bincang-bincang bertajuk The Founders yang diinisasi Tempo pada Rabu malam, 27 Maret 2019. Seusai memberikan pemaparannya, Tahir memperoleh sejumlah pertanyaan dari peserta acara.
Baca: Selain Dato Sri Tahir, Ini Deretan Pengusaha yang Tukar Dolar
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada Tahir ini menyinggung seputar caranya mempertahankan bisnis saat krisis moneter 1998. “Ini sudah pernah ditanyakan beberapa kali,” ujarnya saat merespons pertanyaan peserta di kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta Barat.
Meski mengaku sudah pernah menjelaskan topik tersebut di sejumlah kesempatan, Tahir mengatakan tak keberatan menjawab. Namun, ia tak bakal membeberkan penjelasan yang panjang. “Saya akan menjawab singkat,” ujarnya. Tahir mengatakan, saat krisis melanda di ujung masa Orde Baru lampau, ia hanya duduk diam tanpa melakukan banyak hal. Dengan begitu, ujar dia, tak ada kesalahan yang diperbuat.
Tahir lantas berseloroh bahwa ia bukan bukan orang cerdas. Pernyataan itu disambut gelak tawa peserta secara berbarengan. “Saya hanya duduk diam, tidak membuat kesalahan, tidak berbuat apa-apa sehingga diberi selamat,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, Tahir menjelaskan tiga cara menjadi pengusaha sukses. Taktik itu ia terapkan saat mengembangkan perusahaan Mayapada Group. Tiga cara itu di antaranya mampu meyakinkan karyawan, menjadi contoh bagi karyawan, dan mampu menciptakan nilai tambah.
Sosok Dato Sri Tahir dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia membangun bisnisnya dari nol. Pada 1986, Tahir mendirikan Mayapada dengan konsentrasi pada industri tekstil dan garmen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Simak: Video lengkap Dato Sri Tahir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini