Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN tahun ini kembali menggelar program mudik bertajuk Mudik Gratis 2019. Ketua Satuan Tugas Mudik Gratis BUMN 2019 Budi Rahardjo Slamet mengatakan, dalam program mudik 2019 ini telah terdaftar 250.338 pemudik yang bakal diberangkatkan ke kota-kota tujuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sampai hari ini ada sebanyak 250.338 pemudik yang akan diberangkatkan oleh 104 BUMN yang ikut bergabung dalam program ini," kata Budi saat mengelar konferensi pers di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Selasa 7 Mei 2019.
Budi menjelaskan, tahun ini para pemudik akan diberangkatkan dari 56 kota. Mereka akan mudik dengan tujuan 136 kota di Jawa maupun di luar Jawa. Kendati demikian, kata Budi, jumlah kota tujuan pemudik berkurang dari sebelumnya 155 kota tujuan.
Menurut Budi, kota-kota tujuan yang berkurang tersebut dilakukan karena ada beberapa kota tujuan yang dijadikan satu atau digabungkan. Hal ini dilakukan, karena berdasarkan hasil evaluasi kota tersebut kurang diminati para pemudik pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, kata Budi, kota-kota yang menjadi tujuan favorit para pemudik lewat bus dan kerata api adalah Solo dan Wonogiri. Sedangkan pemudik dengan kapal laut paling banyak di minati adalah tujuan Semarang dan Surabaya.
Budi mengatakan, dalam program mudik kali ini PT Jasa Raharja (Persero) juga telah menyiapkan perlindungan dasar kepada para pemudik lewat asuransi. Selain itu, Jasa Marga lewat anak usaha Jasaraharja Putra juga sudah menyiapkan asuransi tambahan khusus mikro kepada para pemudik bernama JP-AMAN.
Adapun polis asuransi ini khusus ditawarkan kepada pemudik dengan harga terjangkau senilai Rp 5.000. Dengan membeli asuransi ini, pemudik bisa mendapatkan perlindungan selama 14 hari selama 24 jam sejak pemberangkatan dengan santunan hingga Rp 15 juta.
"Asuransi ini adalah asuransi tambahan bagi pemudik selain yang telah terlindungi lewat asuransi Jasa Raharja," kata Budi yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) ini.