Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sebelum Menentukan Investasi Emas Simak Dulu Plus Minusnya

Berikut plus-minus dari investasi emas yang saat ini bisa dilakukan di Pegadaian sebagai Pionir Kegiatan Usaha Bullion di Indonesia.

17 Januari 2025 | 07.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Emas menjadi salah satu alat investasi menjanjikan karena setiap tahun memiliki nilai yang selalu naik. Investasi emas hadir dengan bentuk fisik, seperti emas batangan atau perhiasan. Selain fisik, emas juga hadir menjadi aset berbasis emas kertas, seperti saham.

Saat dijadikan alat investasi, emas memiliki kelebihan dan kekurangan yang berpengaruh pada finansial masa depan.

Kini, Pegadaian resmi ditetapkan menjadi bank emas pertama di Indonesia yang diizinkan menjalankan kegiatan usaha bullion oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kebijakan tersebut didasarkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.

Saat ini, Pegadaian dapat menjalankan kegiatan usaha bullion, antara lain deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas. Masyarakat dapat melakukan investasi emas melalui Pegadaian. Namun, alangkah baiknya untuk menyimak plus-minus investasi emas sebelum memutuskan mencoba kegiatan usaha bullion tersebut di Pegadaian.

Plus Investasi Emas

1. Nilai Stabil

Emas dikenal sebagai alat tukar dengan nilai yang selalu stabil selama berabad-abad. Nilai emas cenderung bertahan dari waktu ke waktu. Investasi emas tidak hanya memberikan potensi keuntungan, tetapi juga dapat berfungsi untuk membentuk perlindungan terhadap inflasi. Emas memiliki kecenderungan untuk mengalami apresiasi nilai yang konsisten. Hal tersebut membuat emas menjadi pilihan menarik bagi yang ingin membangun kekayaan jangka panjang.

2. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi merupakan prinsip penting dalam dunia investasi yang mengharuskan untuk menempatkan dana dalam beragam jenis aset untuk mengurangi risiko. Emas dapat berfungsi sebagai aset lindung nilai yang berbeda dengan saham maupun obligasi. Ketika terjadi krisis ekonomi, maka nilai emas cenderung meningkat. Saat terjadi fluktuasi tajam dalam pasar saham, emas tidak akan terpengaruh. 

3. Likuiditas Tinggi

Investasi memiliki keuntungan dalam hal likuiditas. Artinya, melakukan investasi emas dapat dengan mudah menjual emas di pasar dan mendapatkan dana dengan waktu yang singkat. Likuiditas yang tinggi membuat emas cocok untuk pemula yang ingin memiliki kendali lebih besar terhadap aset yang dimiliki. Jika muncul kebutuhan mendesak, maka dapat dengan mudah mengakses dana dari investasi emas.

4. Butuh Modal Kecil

Seseorang dengan modal kecil dapat dengan mudah mulai berinvestasi emas. Hal tersebut dikarenakan emas tidak memiliki patokan harga pasti dan didasarkan pada berat emas yang akan dibeli. Secara bertahap, seseorang dapat meningkatkan investasi emas seiring berjalannya waktu. Dengan demikian, maka tidak perlu modal besar untuk pemula mencoba berinvestasi emas. Selain itu, investasi emas tidak dikenai pajak maupun bunga. 

Minus Investasi Emas

1. Sulit Disimpan

Berbeda dengan jenis investasi lainnya, investasi emas memungkinkan bagi pelakunya untuk menyimpan emas secara fisik. Hal tersebut menjadikan seorang yang melakukan investasi harus memiliki ruang penyimpanan yang aman dan terlindung dari risiko pencurian atau kehilangan. Investasi emas juga harus memperhitungkan biaya penyimpanan emas karena dapat memengaruhi keuntungan investasi.

2. Lama Mendapat Keuntungan

Pertumbuhan emas cenderung lambat. Hal tersebut membuat investasi emas tidak cocok bagi para pihak yang mengincar keuntungan cepat. Emas cenderung menghasilkan keuntungan yang relatif rendah dalam jangka pendek walaupun nilainya cenderung stabil. Investasi emas lebih cocok untuk menghindari inflasi ekonomi dibandingkan mendapat keuntungan ekonomi.

3. Tidak Cocok Investasi Jangka Pendek

Tidak seperti saham, obligasi, dan uang tunai, emas fisik tidak menghasilkan pendapatan pasif melalui dividen atau bunga. Dengan demikian, maka investasi emas lebih cocok untuk seseorang yang ingin investasi dalam jangka waktu panjang dan tidak mengincar keuntungan dalam waktu dekat. Faktanya, nilai emas naik secara perlahan sehingga hanya mendapatkan keuntungan investasi ketika harga sedang naik dan menjualnya. 

4. Tidak Memberikan Hasil Tetap

Berinvestasi emas tidak memberikan hasil yang tetap. Harga emas bisa saja mengalami kenaikan dan penurunan walaupun nilai emas akan selalu stabil. Maka dari itu, nilai keuntungan dari emas sulit diperhitungkan ke depannya. Berinvestasi emas tidak dapat memperhitungkan keuntungan secara pasti.

Linda Lestari, Kayla Najmi Ihsani, dan Rachel Farahdiba Regar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 7 Cara Investasi Emas yang Aman dan Mudah bagi Pemula

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus