Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Sri Adiningsih, meninggal pada Sabtu petang, 17 Juni 2023. Sejumlah tokoh ekonomi di Indonesia mengungkapkan rasa dukanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melalui akun Instagram resminya @smiindrawati. "Duka cita mendalam dan rasa pedih kehilangan seorang sahabat baik saya, Prof DR Sri Adiningsih MSc yang telang berpulang ke haribaan Sang Pencipta," tulisnya pada Minggu dini hari, 18 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada laman media sosialnya, Sri Mulyani menceritakan Nining, sapaan akrab Sri Adiningsih, adalah sahabatnya sejak mahasiswa pada 1980-an.
"Nining dari FE -UGM dan saya dari FEUI- kami berjumpa dalam berbagai kegiatan mahasiswa masa itu," ujar Sri Mulyani.
Mereka berdua lantas bersama-sama meneruskan sekolah Master dan PhD Ekonomi di University of Illinois Urbana -Champaign Amerika Serikat. "Nining adalah teman yang menjemput awal kedatangan saya di Airport Urbana," kata Sri Mulyani.
Begitu kembali ke Indonesia, lanjutnya, dia dan Nining aktif dalam berbagai kegiatan advokasi publik saat krisis ekonomi dan perbankan melanda Indonesia. Mereka berdua juga aktif membangun dan mengisi periode awal Reformasi Indonesia.
"Banyak sumbangan baik yang telah engkau curahkan untuk membangun Indonesia, sahabatku. Indonesia berterima kasih padamu," beber Sri Mulyani.
Tak hanya Sri Mulyani, Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri, juga mengungkapkan rasa dukanya atas meninggalnya Sri Adiningsih.
"RIP Sri Adiningsih. Duka yang mendalam. Selamat jalan Mbak Nining. Kehilangan besar untuk kita semua," tulisnya melalui akun Twitter @ChatibBasri, Sabtu, 17 Juni 2023.
Selanjutnya: Profil Sri Adiningsih
Profil Sri Adiningsih
Sri Adiningsih wafat pada usia 62 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sarjito, Yogyakarta. Dia meninggalkan suami, Kunta Setiaji, dan seorang anak bernama Stri Nariswari Setiaji.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia FEB UGM, Gumilang Aryo Sahadewo, menceritakan kiprah Sri Adiningsih yang saat meninggal masih tercatat sebagai dosen FEB UGM.
"Prof Sri merupakan pemimpin dan ekonom wanita berprestasi Indonesia," kata Gumilang, Sabtu.
Sri Adiningsih, kata dia, adalah lulusan jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi UGM. Pada 1989, Nining menempuh gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat.
Di universitas yang sama, Sri Adiningsih juga menempuh gelar doktor bidang ilmu ekonomi. Setelah mendapat gelar tersebut, dia melanjutkan karir sebagai dosen dan peneliti di UGM.
Gumilang menuturkan, Sri Adiningsih mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, seperti Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter.
Di sela aktivitasnya, lanjut Gumilang, Sri Adiningsih juga mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Perempuan itu lalu dilantik sebagai guru besar di UGM pada tahun 2012.
"Dia kemudian mendapatkan amanah menjadi Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014," beber Gumilang.
Dia melanjutkan, Sri Adiningsih juga mengukir sederet prestasi di luar UGM. Dia pernah dipercaya sebagai adviser/principal economist Exim Securities pada 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas pada 1998, serta anggota Ombudsman BPPN sejak 1999.
Selain itu, Nining juga pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada 2001 dan terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi.
Tak hanya itu, lanjut Gumilang, Sri Adiningsih terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED).
Pada 2014-2019, Sri Adiningsih ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada periode pertama.
Gumilang menuturkan, berbagai penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh Sri Adiningsih, antara lain penghargaan Kesetiaan 35 Tahun dari UGM pada 2021 dan Satyalancana Karya Satya XXX dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2019.
Selama menjadi dosen, Sri Adiningsih juga menerbitkan banyak artikel jurnal dan buku tentang ekonomi.
"Beliau dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega dan mahasiswanya, maka sivitas FEB UGM merasakan duka yang mendalam atas kepergian beliau," kata dia.
AMELIA RAHIMA SARI | PRIBADI WICAKSONO