Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpesan agar pemerintah menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pesan itu dia sampaikan melalui akun Instagram resminya, @srimulyani, pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam unggahan itu, Sri Mulyani yang berkemeja batik tampak berfoto bersama dengan para dokter berjas putih. Tampak Presiden Joko Widodo turut berpose bersama dalam salah satu foto. Foto itu diambil Bendahara Negara tersebut saat peresmian gedung baru perawatan kanker ibu dan anak Rumah Sakit Dharmais serta perawatan Respiratori ibu dan aak Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sri Mulyani mengatakan, APBN memiliki penting untuk pembangunan rumah sakit baik pusat maupun daerah hingga puskesmas dan posyandu. APBN juga penting untuk membeli peralatan kesehatan, pembangunan universitas dan fakultas kedokteran, hingga membantu ribuan beasiswa para dokter.
Bendahara Negara menambahkan, APBN memberikan biaya operasional kesehatan, termasuk gaji tenaga kesehatan atau nakes dan membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan bagi lebih dari 98 juta rakyat yang tidak mampu. “Maka APBN juga harus terus dijaga sehat-kuat disiplin agar terus berkelanjutan,” kata dia.
Atas peresmian kedua fasilitas kesehatan itu, Sri Mulyani mengaku senang melihat pembangunan rumah sakit dan peralatan canggih di berbagai lokasi. Dia berharap, hal ini dapat meningkatkan pelayanan dan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat.
“Yuk kita perbaiki secara bertahap dan bangun terus sistem kesehatan Indonesia yang handal berkualitas dan sehat. Semua dapat berkontribusi memperbaiki dan membangun Indonesia,” kata dia.
Sri Mulyani sebelumnya pernah mengingatkan pemerintah presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN saat membentuk program-program mendatang.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyampaikan hal tersebut usai rapat dengan Presiden Jokowi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024.
Sri Mulyani menjelaskan beberapa asumsi makro yang telah disepakati pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, dan nilai tukar rupiah Rp15.300-15.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Lalu ada suku bunga SBN 6,9-7,2 persen, harga minyak 80-85 dollar AS per barel, lifting minyak 600-605 ribu barrel per hari, lifting gas 1.003.000 sampai 1.047.000 barel ekuivalen minyak per hari.
Mengenai APBN 2024 akan dijaga dengan melihat pergerakan kurs, harga minyak, maupun dari sisi SBN dan imbal hasilnya. “Pesannya adalah APBN tetap dijaga secara hati-hati karena ini adalah instrumen penting,” kata Sri Mulyani.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.