Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Indramayu - Kepolisian menyebutkan tabrakan antara minibus Terios dan Kereta Api Jayabaya yang menewaskan seluruh penumpang mobil disebabkan oleh kelalaian pengemudi mobil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolres Indramayu, Jawa Barat, AKBP Yoris M.Y Marzuki, mengatakan pengemudi mobil dengan nomor polisi E 1826 RA itu sebelumnya menerobos perlintasan kereta meskipun sudah dilarang. "Pengemudi mobil menerobos penjagaan,meskipun sudah dilarang," kata Yoris di Indramayu, Sabtu, 29 Juni 2019.
Kecelakaan itu terjadi pada hari Sabtu kemarin sekitar pukul 15.15 di perlintasan kereta api KM.143+1 Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Kereta Api Jayabaya No.KA 144 Jurusan Pasar Senen-Malang menabrak kendaraan minibus Daihatsu Terios E 1826 RA dan mengakibatkan pengemudi dan penumpang meninggal dunia.
Dari keterangan saksi, kata Yoris, perlintasan kereta memang tidak dijaga secara resmi, tapi sudah ada penjaga sukarelawan. Ketika ada kereta akan lewat langsung menutup dengan seadanya.
"Saksi sudah menyarankan untuk berhenti namun kendaraan tetap memaksa, sehingga mengakibatkan kendaraan mati mendadak ditengah rel kereta," ujar Yoris.
Kemudian, kata Yoris, para saksi berupaya untuk mendorong mundur mobil, tetapi kereta semakin dekat dan tidak memungkinkan untuk tertolong. "Sehingga kereta menabrak yang menyebabkan mobil tersebut terseret sekitar 100 meter." Akibat kecelakaan tersebut seluruh penumpang yang berada di dalam mobil berjumlah tujuh orang meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon Kuswardojo mengatakan, kecelakaan tabrakan tersebut terjadi di perlintasan sebidang. "Betul ada kejadian kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang satu mobil tertemper (tertabrak) KA," ujarnya.
ANTARA
Foto 
