Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Tahun Ini Bank Jago hingga Bank Neo Commerce Siap Luncurkan Pinjaman Digital

Jika awalnya memperkenalkan produk simpanan, tahun ini sejumlah bank digital bersiap membuka digital lending. Ada Bank Neo Commerce hingga Bank Jago.

1 Januari 2022 | 06.58 WIB

Kantor Bank JAGO di Menara BTPN, Jakarta, Jumat 15 Januari 2021. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Kantor Bank JAGO di Menara BTPN, Jakarta, Jumat 15 Januari 2021. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika awalnya hanya memperkenalkan produk simpanan, tahun ini sejumlah bank digital bersiap membuka layanan digital lending. Ada Bank Neo Commerce hingga Bank Jago.

Penyaluran digital lending pada tahun macan air tersebut dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak dengan harapan mampu meningkatkan akses kredit kepada masyarakat.

Berikut daftar bank digital yang telah menyatakan akan meluncurkan layanan digital lending pada 2022:

Bank Neo Commerce
PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menyatakan bakal meluncurkan layanan digital lending pada Januari 2022. Langkah itu diambil seiring proyeksi yang menyebutkan proses digitalisasi di Indonesia akan semakin menggeliat pada tahun-tahun mendatang.

“Terdekat kami telah meluncurkan layanan digital lending di ekosistem kami dan akan tersedia di pertengahan Januari di aplikasi neobank,” ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, saat paparan publik, Rabu, 29 Desember 2021.

Dengan demikian, penyaluran kredit dari emiten bank dengan sandi BBYB ini akan tersedia dalam dua model. Pertama, melalui ekosistem Akulaku yang sudah lebih dulu dilakukan, kemudian melalui aplikasi Neobank.

Tjandra menyatakan di tengah ketidakpastian pasar akibat pandemi Covid-19, perseroan tidak akan bergantung kepada satu ekosistem, tetapi juga membuka ruang kerja sama dengan ekosistem lainnya untuk penerusan kredit atau loan channeling.

“Kami sudah mulai bekerja sama dengan beberapa partner di 2021 untuk loan channeling dan dalam bentuk aset-aset lainnya. Jadi, kami memungkinkan berkolaborasi dengan ekosistem lainnya, tidak hanya Akulaku,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bersih perseroan naik dari 2,67 persen pada akhir 2020 menjadi 3,28 persen per akhir September 2021. Namun, kondisi itu membaik jika dibandingkan dengan kuartal II/2021, yakni 3,42 persen.

Tjandra menegaskan bakal tetap memperhatikan rasio NPL perseroan pada tahun-tahun mendatang, di samping meningkatkan jumlah aplikasi dan nasabah Bank Neo Commerce.

Bank QNB Indonesia
Selain Bank Neo Commerce, peluncuran pinjaman secara digital juga akan dilakukan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) dalam waktu dekat. Emiten bank bersandi BKSW tersebut bakal bekerja sama dengan PT Indosat Tbk.

Sekretaris Perusahaan Indosat Ooredoo, Billy Nikolas, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, menyatakan emiten telekomunikasi itu akan memasarkan produk Bank QNB di berbagai saluran pemasaran, seperti melalui aplikasi, SMS, dan saluran luring.

Produk digital bernama UCan tersebut dapat dilihat di aplikasi myIM3. UCan menawarkan dua pilihan menu, yakni Tarik tunai dan UCan Save. Menu tarik tunai merupakan fitur kredit yang menawarkan dana Rp15 juta dengan limit lebih tinggi dan memiliki tenor lebih panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sampai dengan kuartal III 2021, Bank QNB Indonesia mencatatkan penurunan kredit sebesar 9 persen secara year to date (ytd) menjadi Rp 10,83 triliun. Adapun, NPL perseroan berada di level 7,77 persen secara gross dan 3,78 persen net pada periode tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bank Jago (ARTO)
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bakal mulai menyalurkan kredit secara langsung melalui aplikasinya pada 2022. Bank Jago selama ini meningkatkan penyaluran kredit dan memperluas kolaborasi dengan digital ekosistem. Kolaborasi diwujudkan salah satunya melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan peer to peer (P2P) lending dan multifinance.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan saat ini semua pinjaman disalurkan melalui partnership lending, baik dengan perusahaan pembiayaan maupun P2P lending. "Bersama-sama dengan mereka, kami memastikan risk appetite sama," ujarnya.

Beberapa partner Bank Jago dalam menyalurkan kredit hingga sampai saat ini di antaranya Home Credit, BFI Finance, Kredit Pintar, Akseleran, Investree, AdaKami, Modal Rakyat, dan Atome.

Kharim menyebutkan Bank Jago juga akan memulai penyaluran kredit melalui aplikasinya pada tahun depan. "[Lending melalui aplikasi] bisa dimulai pada 2022, karena harus mencari customer base yang besar dan bisa build analytic untuk lending," katanya.

BISNIS

Baca: Kaleidoskop 2021, 10 Tokoh Ekonomi Bisnis Kontroversial Sepanjang Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus