Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Target Bauran Energi Baru Terbarukan 23 Persen, Menteri ESDM: Cukup Berat

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa kontribusi energi baru dan terbarukan pada bauran energi nasional tahun lalu baru mencapai 11,2 persen.

27 Juli 2021 | 16.08 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat kerja tersebut membahas proyeksi kebutuhan batubara sebagai Energi Primer untuk pembangkit listrik milik PLN dan IPP sampai tahun 2028 serta upaya Kementerian ESDM menjadi ketersediaan pasokan batubara tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Rapat kerja tersebut membahas proyeksi kebutuhan batubara sebagai Energi Primer untuk pembangkit listrik milik PLN dan IPP sampai tahun 2028 serta upaya Kementerian ESDM menjadi ketersediaan pasokan batubara tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa kontribusi energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional tahun lalu baru mencapai 11,2 persen. Jumlah itu masih terpaut jauh jika dibandingkan dengan target yang harus dicapai dalam waktu empat tahun lagi.

“Kami punya target di 2025 untuk mencapai 23 persen, dan target ini sungguh cukup berat karena saat ini kami juga mengalami dampak dari pandemi Covid-19,” katanya dalam acara Pekan Inovasi EBT Indonesia yang digelar secara virtual pada Selasa, 27 Juli 2021.

Kendati demikian, Arifin memaparkan, masih banyak potensi EBT di Indonesia yang belum dikembangkan. Salah satunya adalah pemanfaatan air laut untuk sumber energi arus laut yang memiliki potensi 17,9 gigawatt (GW).

Sebagian besar pemanfaatan EBT berasal dari energi hidro, panas bumi, dan bioenergi. Adapun pengembangan variable energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin dinilai masih perlu ditingkatkan.

Secara potensi, kata Arifin Tasrif, Indonesia memiliki 418 GW dari sumber-sumber EBT, namun pada tahun lalu kapasitas terpasangnya baru mencapai 10,4 GW.

“Jadi kita belum memanfaatkan energi kelautan dari sumber energi arus laut, sedangkan surya yang mendominasi potensi kita saat ini masih sangat kecil,” kata Menteri ESDM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus