Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini di kanal ekonomi dan bisnis dimulai dengan lokomotif milik Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang anjlok pada Ahad, 18 Desember 2022. Kereta anjlok milik proyek kereta cepat menyebabkan empat pekerja luka-luka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita kedua tentang konversi motor listrik yang peminatnya mulai meningkat. Pengusaha membeberkan waktu pengerjaan konversi hingga harganya. Berikut ini tiga berita terpopuler sepanjang akhir pekan kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kereta Kerja Milik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diduga Anjlok, 4 Pekerja Luka-luka
PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menanggapi video yang beredar mengenai kereta kerja yang keluar jalur di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). GM Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan perusahaan sedang melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut.
“Termasuk adanya informasi empat tenaga kerja yang terluka. Peristiwa ini diperkirakan terjadi di area Cipada-Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Ahad malam, 18 Desember 2022.
Menurut Rahadian, saat ini petugas kepolisian sudah tiba di lokasi dan melakukan pengamanan. KCIC juga memastikan pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB senantiasa mengimplementasikan aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan atau safety, security, health and environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja.
Baca selengkapnya di sini.
2. Konversi Motor Listrik Bisa Dilakukan 45 Menit, Harga Dipatok Rp 7,5 Juta
President Director PT Trimentari Niaga (BRT) Tomy Huang menjelaskan proses konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik hanya membutuhkan waktu 45 menit.
“Kalau BRT itu prosesnya begini, waktu motor baru ada modif baru kita butuh tiga hari untuk mendesain, membuat cetakan-cetakan. Setelah part-nya jadi hanya perlu 45 menit satu unit,” ujar dia di stan BRT Electric Vehicle (EV) Funday, Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Ahad, 18 Desember 2022.
Ihwal harga, Tomy mengatakan biaya konversi sepeda motor di bawah 115 CC dengan tenaga 2 kilowatt rata-rata Rp 7,5 juta. Namun harga itu belum termasuk baterai. Baterai kendaraan listrik rencananya akan disubsidi oleh pemerintah.
Selain itu, komponen biaya yang ia sebutkan juga tak termasuk pelat nomor, penggantian STNK, dan uji tipe. “Belum (termasuk pelat nomor), sama STNK itu dan uji tipe Rp 9,65 juta,” kata Tomy. Dia pun menuturkan, BRT saat ini sudah melakukan konversi 10 jenis motor listrik. “Termasuk jenis yang baru-baru.”
Baca selengkapnya di sini.
3. Catatan Ekonom UGM soal Subsidi Kendaraan Listrik: Bukan Semata-mata untuk Orang Kaya
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menyampaikan berbagai catatan soal rencana penggelontoran subsidi kendaraan listrik. Fahmy mengatakan subsidi ini bukan semata-mata diberikan kepada orang kaya.
“Tetapi lebih untuk mempercepat migrasi dari kendaraan fosil ke kendaraan listrik, yang ramah lingkungan,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Ahad, 18 Desember 2022.
Fahmy menuturkan negara-negara lain pun telah mengambil kebijakan serupa, yakni memberikan insentif bagi pembelian kendaraan listrik. Negara-negara yang ia maksud adalah Amerika Serikat, Cina, Norwegia, Belanda, dan Jepang. Ada pula negara berkembang, seperti Thailand, Vietnam, India, dan Sri Langka.
Fahmy mengatakan, dalam implementasinya, pemerintah harus tetap waspada. Jangan sampai, kata dia, pasar dalam negeri dibanjiri oleh produk impor dan perusahaan asing jika ekosistem kendaraan listrik sudah terbentuk. Fahmy mewanti-wanti lantaran berkaca pada industri otomotif konvensional.
Baca selengkapnya di sini.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini