Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Equity Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan para trader perlu memperhatikan sentimen yang akan berpengaruh pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini. Untuk rentang tanggal 15 hingga 19 Juli 2024, IHSG akan dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi Cina dan data lainnya, neraca dagang Indonesia dan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Imam mengatakan, produk domestik bruto Cina kuartal II 2024 diperkirakan akan turun ke 5,1 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari 5,3 persen yoy pada kuartal I. "Pelemahan ekonomi Cina akan menjadi sentimen untuk ekonomi Indonesia atau IHSG terutama sektor komoditas yang mayoritas diekspor ke Cina," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di sisi lain, ekonomi domestik juga sedang menunggu kebijakan bank sentral AS The Fed untuk menurunkan suku bunganya di bulan September nanti. Bila penurunan suku bunga dapat terealisasi, menurut Imam tentu akan meringankan beban ekonomi domestik.
Sentimen IHSG berikutnya adalah neraca dagang Indonesia yang akan dirilis pekan ini. Konsensus memperkirakan neraca dagang akan naik US$ 2,98 miliar dari periode sebelumnya US$ 2,93 miliar. Rilis data ini, kata Imam akan dibayangi oleh sentimen negatif dari pelemahan ekonomi Cina, karena merupakan negara dengan porsi ekspor terbesar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2024, porsi ekspornya tercatat 22,63 persen.
Terkait sentimen suku bunga BI, pada Rabu pekan ini BI akan merilis kebijakan moneternya untuk menetapkan suku bunganya. Dia memperkirakan BI akan menahan suku bunganya di level 6,25 persen. "Tentunya, BI juga akan memantau bagaimana kebijakan The Fed di bulan September nanti," kata Imam.
3 saham rekomendasi
Berkaca pada sejumlah sentimen dan data ekonomi di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk trading pekan ini hingga Jumat, 19 Juli 2024. Dalam beberapa waktu ke depan, kata Imam pasar akan lebih fokus pada kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Secara langsung maupun tidak langsung, hal ini akan menjadi sentimen untuk sektor properti karena permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat. Imam merekomendasikan dua emiten properti seperti PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Ciputra Group (CTRA).
Selama lebih dari dua pekan terakhir, Imam melihat bahwa mata uang rupiah melemah lebih dari 2 persen. Hal ini tidak terlepas dari menurunnya ketidakpastian terkait keputusan The Fed pada September mendatang. Apalagi, jika menilik data-data ekonomi AS yang dirilis semakin menguatkan kepastian penurunan suku bunga.
Menurut dia, dengan adanya pelemahan rupiah tentu akan menjadi sentimen positif untuk emiten-emiten yang cukup bergantung pada impor bahan baku. Salah satunya adalah Kalbe Farma (KLBF). "Maka dari itu emiten ini juga kami rekomendasikan untuk trading dengan trading plan Buy KLBF."
Pada pekan lalu, IHSG kembali melanjutkan tren penguatan sebesar 1,02 persen atau 74 poin ke level 7.327. per akhir perdagangan hari Jumat, net buy asing sebesar Rp 1,3 triliun.
Pilihan Editor: Terpopuler: Alasan Prabowo Lanjutkan IKN, Dampak Penembakan Donald Trump pada Harga Emas