Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Sangat Menggerus Hati, Tidak Boleh Terjadi Lagi

Erick Thohir menyatakan rencana FIFA datang dan berkantor di Indonesia merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki tata kelola sepak bola nasional.

8 Oktober 2022 | 23.40 WIB

Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Istomewa
Perbesar
Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Istomewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi rencana FIFA datang dan berkantor di Indonesia. Menurut Erick, hal tersebut merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki tata kelola sepak bola di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepak bola Indonesia dan bangsa," ujar Erick dalam keterangan resmi, di Jakarta, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia juga mengingatkan tragedi Kanjuruhan tak boleh berulang dalam ajang olah raga apa pun. Oleh karena itu, menurut Erick, Indonesia harus memetik pelajaran dari kejadian itu dan menjadikannya momentum perbaikan tata kelola sepak bola di negeri ini. Hal tersebut tersebut memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, supporter, keamanan, dan stasiun televisi.

Adapun Presiden FIFA Gianni Infantino berencana datang ke Indonesia pada 18 Oktober 2022 mendatang. Kedatangan ini  untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangka mengawal transformasi sepak bola nasional.

"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," tutur Erick.

Lebih jauh, mantan presiden Inter Milan itu menyatakan belum bisa memastikan lamanya FIFA berkantor di Indonesia. "Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu lalu, 5 Oktober 2022, Erick sudah bertemu langsung dengan Infantino di Doha, Qatar. Saat itu FIFA menyatakan siap membantu pemerintah Indonesia dalam mentransformasi sepak bola.

Erick menyatakan kala itu Infantino mengaku sangat terpukul akan tragedi Kanjuruhan. Pasalnya, pria kewarganegaraan Swiss-Italia itu punya kesan positif akan sepakbola sejak masih kecil, tapi hal tersebut sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Kanjuruhan.

Presiden FIFA, kata Erick Thohir, saat itu menceritakan saat masih kecil diajak orang tuanya nonton sepak bola dan hal itu membawa kegembiraan yang luar biasa. "Tapi bayangkan, Erick, kalau kegembiraan yang seharusnya terjadi malah peristiwa yang sekarang kita alami," ujarnya mengulangi pernyataan Infantino.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus