Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary dan Investor Relation Blibli Erick Alamsjah Winarta memastikan investor utama Blibli, yaitu Grup Djarum, akan komitmen terhadap perusahaan setelah melantai di Bursa Efek Indonesia atau initial public offering (IPO). Blibli akan melaksanakan IPO pada 7 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita ketahui bersama mereka selalu mempunyai komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnis mereka di indonesia, termasuk di Blibli. Jadi ke depannya, komitmen dari sponsor kami itu akan tetap ada terus," kata Erick saat konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erick menjelaskan, komitmen tersebut tergambar dari struktur IPO yang sudah termaktub dalam prospektus. Saham yang ditawarkan Blibli ke publik adalah saham-saham baru. Erick memastikan tidak ada niat Djarum untuk keluar dari jajaran investor Blibli setelah IPO berjalan.
Berdasarkan prospektur penawaran umum saham perdana Blibli, terlihat 17,77 miliar saham yang ditawarkan itu merupakan saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nominal Rp 250 setiap saham. Angka tersebut 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham utama, yakni Djarum, setelah penawaran saham perdana.
Nilai itu dikeluarkan dari portepel perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran sebesar Rp 410 hingga Rp 460. Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana secara keseluruhan adalah Rp 8,17 triliun. Angka ini menjadi target Blibli untuk mengumpulkan dana dari publik dari hasil IPO tersebut.
"Jadi yang kita tawarkan itu semuanya adalah saham baru yang artinya sponsor kami tidak berniat sama sekali untuk exit bahkan sponsor kami ini ingin berpartner dengan saham publik untuk berbagai ke depannya," ucap Erick.
Dari sisi rekam jejak Djarum , Erick menilai, mereka selalu komitmen terhadap perusahaan-perusahaannya yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia. Di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atau BBCA serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR.
"Dan keduanya memiliki kinerja baik sekali di capital market. Jadi mereka akan tetap terus mendukung kita ke depannya, dan tidak ada sama sekali niatan yang akan exit di IPO karena kan investornya kan saat ini cuna Djarum aja," ucap Erick.
Komisaris Utama Global Digital Niaga Martin Basuki Hartono, yang menjadi penerus Grup Djarum, juga sudah mengatakan salah satu alasan Blibli melakukan IPO adalah sebatas bentuk transparansi dan peningkatan operasi. Putra konglomerat grup Djarum Robert Budi Hartono ini menerangkan keputusan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan bagian dari pengembangan bisnis perseroan.
"Keputusan menjadi perusahaan terbuka saat ini juga bagi kami menjadi salah satu langkah meningkatkan transparansi dan operational excellence bagi Blibli dan menjadi tonggak sejarah bagi kita semua. (IPO) diharapkan dapat membawa dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, para penjual, juga tentunya para pelanggan juga," katanya dalam paparan publik initial public offering (IPO) Blibli, Selasa, 18 Oktober 2022.
ARRIJAL RACHMAN | BISNIS