Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zulkifli Hasan Klaim Program Cetak Sawah di Merauke Tidak Tebang Pohon

Menteri Zulkifli Hasan mengatakan program cetak sawah baru di Merauke dilakukan di lahan yang sudah disiapkan. Tidak ada penebangan pohon baru.

10 Desember 2024 | 20.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan ditemui usai menghadiri acara Indonesia Marine and Fisheries Business Forum yang digelar di Hotel Raffles, Jakarta pada Selasa, 10 Desember 2024. TEMPO/Hanin Marwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengklaim pihaknya tidak melakukan penebangan pohon baru dalam menyiapkan lahan untuk program cetak sawah di Merauke, Papua. Ia menyatakan, area yang nantinya akan digarap pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan pada 2027 tersebut telah dipersiapkan sebagai lahan pertanian sejak lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tidak usah khawatir, saudara-saudara, kami tidak menebang pohon baru, karena itu di Merauke memang dulunya sudah dipersiapkan untuk pertanian, jadi sudah datar, rata, dan tidak ada pohon-pohon yang lain,” kata Zulhas saat menyampaikan paparan di Indonesia Marine & Fisheries Business Forum: Blue Food Competent Authority Dialogue, yang digelar di Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dirinya menambahkan, beberapa dari lahan-lahan tersebut bahkan memang sudah pernah digunakan sebagai sawah, hanya saja tidak mendapat pengelolaan yang baik. “Itu yang kami optimalisasi,” ujarnya.

Di dalam paparannya tersebut, Zulhas membagikan dua kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk bisa secepatnya dilaksanakan dalam waktu singkat. Kebijakan pertama yaitu mengoptimalisasi lahan-lahan pertanian yang memang sudah ada.

“Kita punya sawah ada 7 juta lebih, tapi ada 4 juta yang bisa diirigasi, yang 2 juta lebih sawah yang hanya 1 kali tanam, karena curah hujan, karena belum ada irigasinya, ini kami akan optimalisasi,” ucapnya. 

Kebijakan lainnya, yakni melakukan pengembangan sektor pertanian dengan menerapkan program cetak sawah di Merauke. Melalui kebijakan itu pemerintah menargetkan terciptanya 1 juta hektare pertanian padi atau sawah dan 600 ribu hektare perkebunan tebu.

“Untuk ladang-ladang yang baru, untuk pertanian yang baru, perkebunan yang baru, kita punya Papua. Kami sedang mengembangkan di Merauke sekarang, dengan target 600 ribu lebih perkebunan tebu, dan hampir 1 juta pertanian padi atau sawah di Merauke,” ujar Zulhas.

Ia menerangkan, pemerintah telah melakukan pemetaan terhadap seluruh wilayah di Indonesia. Pemetaan tersebut dilakukan dengan membagi-baginya dalam bentuk zonasi. 

Pihaknya menilai pembangunan lahan pertanian baru tidak akan bisa dilakukan di Pulau Jawa. “Pulau Jawa sudah tidak mungkin lagi kita perluas. Pulau Jawa yang ada bertahan atau berkurang,” katanya.

Oleh karena itu, pemerintah memilih untuk mempertahankan sawah yang ada dan mengembangkan perkebunan tebu. “Tebu dengan bibit yang unggul, sehingga produktivitasnya bisa meningkat dengan baik,” ujar Zulhas. 

Sementara itu, untuk Provinsi Sulawesi, Eks Menteri Perdagangan periode 2022-2024 itu menyebut, pemerintah berniat memfokuskan pengembangan komoditas selain padi. Sebagai contoh, tanaman cokelat dan cengkeh yang merupakan komoditas unggul di wilayah Sulawesi Selatan.




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus