Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putra dan putri dari Kapten Siriwiwat Sangprasita, menangus setelah ayahnya menjadi korban penembakan tentara Thailand yang mengamuk di sebuah rumah sakit di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Keluarga korban penembakan oleh seorang tentara yang marah menangis saat berada di rumah sakit di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang anak menangsi setelah ayahnya Captian Siriwiwat Sangprasita, menjadi korban penembakan oleh seorang tentara yang marah di rumah sakit di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Anggota keluarga korban menangis setelah seorang tentara Thailand mengamuk di depan pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. Ini merupakan penembakan massal terbesar di Thailand oleh seorang pria bersenjata. REUTERS/Soe Zeya Tun
Keluarga korban penembakan oleh seorang tentara yang marah menangis saat berada di rumah sakit di Nakhon Ratchasima, Thailand, 9 Februari 2020. Kejadian penembakan ini menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai puluhan lainnya. REUTERS/Athit Perawongmetha
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini