Sekelompok 61 migran di atas perahu kayu diselamatkan oleh awak kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres di perairan internasional lepas pantai Libya di tengah Laut Mediterania 28 September 2023 .REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran tidur di dek kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres, saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas kapal kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya di Laut Mediterania tengah, 29 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran bermain game di ponsel mereka di kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres, saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas perahu kayu di perairan internasional lepas pantai Libya di Laut Mediterania tengah, 29 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Seorang migran berfoto selfie dengan anggota tim Medecins Sans Frontieres di kapal penyelamat migran Geo Barents, saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas perahu kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya, di tengah Laut Mediterania, 29 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran Muslim berdoa di kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas), saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas perahu kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya di tengah Laut Mediterania, 30 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran bermain bola di kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas), saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas perahu kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya di tengah Laut Mediterania, 30 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
