Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

3 Burung Berkicau Terpopuler Dipelihara untuk Kontes, Burung Anda?

3 jenis burung berkicau ini perlu Anda pertimbangkan ketika ingin memelihara burung berkicau untuk tujuan kontes.

2 Juni 2022 | 11.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Jenis burung yang dipelihara oleh penggemar burung sangat banyak. Tetapi, tidak semuanya dapat dengan baik diikutkan dalam kontes.

Oleh karena itu, apabila Anda hobi atau ingin memelihara burung untuk tujuan kontes, maka ada jenis burung tertentu yang perlu Anda perhatikan.

Burung Berkicau Paling Populer buat Kontes

Respati Windudasa dan Tim Penulis CMK dalam bukunya berjudul Jawara Kicau yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya menulis macam-macam jenis burung berkicau yang populer saat mengikuti kontes, berikut 3 diantaranya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Murai Batu
Murai Batu dapat dibilang raja dari burung kicauan. Burung yang bernama latin Copsychus malabaricus dan mampu meniru kicauan burung lain ini tergolong dalam kelas ocehan unggul sejak dekade 1970-an. Murai Batu juga dapat bertahan dari flu burung pada dekade 1990-an dan jumlahnya masih berlimpah di alam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Murai Batu tersebar mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Lampung, hingga Banyumas dan Jawa Timur. Apabila Anda tertarik memelihara Murai Batu untuk kontes atau mendengar kicauannya, Anda wajib memastikan Murai Batu Anda berjenis kelamin jantan karena hanya Murai Batu jantan yang memiliki penampilan menarik dan kicauannya merdu.

2. Kacer
Sosoknya yang dominan hitam dengan warna putih di bagian bawah tubuh serta ujung sayap, ditambah tingkah aktif dan lincah membuat Kacer digemari di kalangan pecinta hobi burung. Kacer banyak ditemukan dekat rumpun bambu sehingga masyarakat Jawa Barat menyebutnya manuk haur yang berarti burung bambu.

Meski sekerabat dengan Murai Batu, ocehan Kacer memiliki karakteristik khas yang unik dan berbeda dengan Murai Batu. Kacer biasanya membuka permulaan bunyinya dengan membuka kicauan yang mencericip berulang, atau biasa disebut roling.

Setelah kira-kira satu menit, Kacer mulai mengeluarkan ceriap-ceriap panjang dan terkadang menembak. Spesies burung ini juga mempunyai sifat peniru sehingga dapat diisi dengan berbagai kicauan burung lain.

3. Cendet, Pentet, atau Toet
Sosok burung yang disebut teot oleh masyarakat Jawa Barat ini tidak terlalu proporsional bentuknya. Paruhnya tampak terlalu besar jika dibandingkan dengan ukuran kepala dan tubuhnya.

Namun, bagi para penggemarnya, justru itulah daya tarik dari burung pentet ini. Selain itu, daya tariknya burung bernama latin Lanius schach ini terletak pada tingkahnya yang agresif dalam kontes.

Kicauan burung cendet tidak hanya enak didengar, tingkahnya saat berkicau pun atraktif. Cendet selalu energik ketika berkicau, yaitu dengan tingkah yang agresif naik dan turun, menggoyangkan ekor, berputar, bahkan salto. Burung ini juga pandai meniru suara burung lain sehingga dapat diisi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus