Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kelahiran sang buah hati memang menjadi sesuatu yang paling dinanti bagi semua orangtua dan tahap persalinan berperan paling penting.
Setelah umumnya mengandung selama sembilan bulan, akhirnya orangtua dapat melihat sang buah hati. Namun ada beberapa teknik-teknik persalinan yang biasanya diterapkan di rumah sakit.
Teknik Persalinan
1. Persalinan Normal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari docdoc.com, persalinan pervaginam atau awam menyebut persalinan normal adalah proses alami dimana bayi lahir dari ibu tanpa intervensi medis yang signifikan.
Disebut juga normal dimana ibu dibimbing melalui proses persalinan sampai bayi keluar melalui jalan lahir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ibu akan melahirkan tanpa obat-obatan, seperti pereda nyeri atau epidural, diizinkan untuk memimpin persalinan dan melahirkan dan melewatinya dengan cara yang ibu rasa paling nyaman. Teknik ini sangat sedikit atau hampir tidak ada intervensi medis buatan. Paling tidak hanya sayatan yang dibuat di perineum antara vagina dan anus untuk memberi lebih banyak ruang bagi bayi.
Kini ada istilah jenis persalinan pervaginam yang berbeda tergantung pada keadaan dan permintaan pasien, yaitu
-Persalinan pervaginam spontan (SVD), yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan persalinan dimana ibu melahirkan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan dan segala bentuk intervensi.
-Persalinan normal dengan bantuan (AVD), dikenal pula sebagai persalinan pervaginam instrumental, ini dilakukan ketika instrumen khusus tertentu seperti ekstraktor vakum, forsep, dan episiotomi digunakan untuk melahirkan bayi.
-Persalinan pervaginam yang diinduksi (IVD), bentuk persalinan alami tetapi melibatkan induksi persalinan, dimana teknik manual atau obat-obatan diputuskan oleh ibu untuk memulai proses persalinan.
-Persalinan pervaginam normal, istilah yang digunakan untuk persalinan alami dimana bayi dilahirkan melalui vagina
Berikutnya: Operasi caesar...
2. Operasi Caesar (C-section)
Dilansir dari apollocradle.com, dalam teknik operasi caesar, sayatan bedah dibuat di perut dan rahim ibu barulah bayi kemudian dilahirkan. Operasi caesar dapat direncanakan karena banyak ibu yang memilihnya, atau juga dapat dilakukan karena hal-hal tertentu.
Namun operasi caesar juga bisa tidak direncanakan karena suatu hal. Bila terdapat komplikasi yang timbul selama persalinan, maka operasi caesar dapat membuat persalinan jauh lebih aman bagi ibu dan bayinya.
Operasi caesar biasanya direkomendasikan dalam kasus yang melibatkan:
- Sebelumnya pernah operasi caesar. Meskipun persalinan pervaginam dapat dilakukan bahkan setelah sebelumnya melalukan operasi caesar, ini mungkin bukan pilihan bagi sebagian orang karena sayatan rahim dapat pecah dengan kelahiran pervaginam.
- Cephalopelvic disproportion (CPD), yaitu istilah medis untuk menggambarkan kondisi di mana kepala atau tubuh bayi terlalu besar untuk melewati struktur panggul ibu dengan aman atau panggul terlalu kecil untuk menampung bayi berukuran normal.
- Plasenta pravia, suatu kondisi di mana plasenta menempel sangat rendah di dinding rahim sehingga bayi tidak dapat keluar melalui serviks.
- Presentasi sungsang, yaitu saat posisi kaki bayi atau bagian bawahnyabterlebih dahulu berada di arah jalur keluar vagina.
- Ketika bayi posisinya menyamping di dalam rahim dan sulit untuk direposisi melalui manipulasi manual.
Ilustrasi tindakan operasi (pixabay.com)
3. Teknik Lamaze
Teknik Lamaze atau dikenal sebagai metode psikoprofilaksis adalah bentuk persiapan persalinan yang dipopulerkan pada 1950-an oleh seorang dokter kandungan Prancis bernama Fernand Lamaze.
Dikutip dari verywellhealth.com, Lamaze mengajarkan teknik mengatasi persalinan alami, termasuk langkah-langkah kenyamanan, relaksasi, dan pernapasan. Pola pernapasan dulunya adalah ciri khas Lamaze. Saat ini, metode ini menggabungkan pernapasan sadar dan relaksasi, di antara prinsip-prinsip lainnya.
Di kelas yang mengajarkan teknik Lamaze, ibu belajar bagaimana mengatasi persalinan melalui teknik pernapasan, relaksasi, dan kenyamanan. Ibu juga belajar tentang proses persalinan dan kelahiran, intervensi dan pengobatan, serta masa nifas.
Teknik Lamaze mengacu pada yang disebutnya enam praktik kelahiran sehat sebagai landasan pendidikan, yaitu :
-Biarkan persalinan dimulai dengan sendirinya.
-Tetap bergerak dan ubah posisi selama persalinan.
-Bawa pendamping untuk dukungan berkelanjutan.
-Hindari intervensi yang tidak diperlukan secara medis.
-Hindari melahirkan dengan posisi telentang, dan ikuti dorongan tubuh untuk mengejan.
-Jaga agar orang tua dan bayi tetap bersama.
Demikian 3 teknik persalinan yang lazim dilakukan di rumah-rumah sakit dewasa ini.
ANNISA FIRDAUSI
Baca : Ada Apa Hamil Anak Kedua: Ketika Bunda Lebih Tenang dan Cerdas Dibanding Pertama