Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

3 Penyebab Penyakit Paru-Paru Enfisema

Emfisema kondisi akibat kerusakan di dinding kantong udara paru-paru

13 Oktober 2022 | 07.36 WIB

Ilustrasi nyeri dada (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi nyeri dada (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Emfisema kondisi akibat kerusakan di dinding kantong udara paru-paru. Bagian itu berisi kantong udara kecil dan berdinding tipis. Kantong itu berada di ujung jauh di dalam paru-paru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sedikit kantong udara, makin minim pula oksigen yang masuk ke aliran darah menyebabkan penyakit paru emfisema. Merujuk Mayo Clinic, saat menghirup udara, kantong akan meregang menarik oksigen masuk, kemudian mengangkut dalam darah. Saat seseorang mengembuskan napas, kantong udara menyusut, mendorong karbon dioksida keluar dari tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat mengalami emfisema kantong udara dan jaringan paru-paru rusak. Kantong udara tidak bisa menopang saluran bronkial. Penyumbatan menjebak udara di dalam paru-paru. 

Penyebab emfisema

Kebiasaan merokok termasuk penyebab utama seseorang mengalami emfisema. Itu sebabnya, emfisema salah satu jenis penyakit pernapasan yang paling mudah dicegah.

Merokok tidak hanya merusak jaringan paru-paru, tapi juga mengiritasi saluran udara. Kondisi itu menyebabkan peradangan dan kerusakan silia yang melapisi saluran bronkial.  Akibatnya saluran udara bengkak, produksi lendir, dan kesulitan membersihkan saluran udara.

Merujuk Cleveland Clinic, ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko orang mengalami enfisema.

1. Menghirup asap rokok 

Kerusakan paru-paru tersebab emfisema berkembang secara bertahap. Tapi, sebagian besar orang mengalami emfisema karena asap tembakau mengalami gejala penyakit antara usia 40 tahun hingga 60 tahun.

Tak hanya berbahaya bagi perokok. Walaupun bukan perokok, jika ering berada di dekat orang yang merokok, kemudian menghirup asapnya bisa meningkatkan risiko emfisema.

2. Terpapar asap atau debu di lingkungan kerja

Jika seseorang sering menghirup asap dari bahan kimia, debu, produk pertambangan berisiko mengalami enfisema. Risiko ini lebih besar, jika seseorang juga merokok.

3. Paparan polusi

Menghirup polutan dalam ruangan, seperti asap dari bahan bakar pemanas. Polutan luar ruangan, seperti knalpot kendaraan bermotor pun rentan meningkatkan risiko emfisema yang menyerang paru-paru,

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus