Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

4 Cara Efektif Menjaga Gula Darah Stabil Setelah Makan

Lonjakan gula darah dapat terjadi setelah makan. Ketahui cara efektif untuk menahan lonjakan gula darah dan membuatnya tetap stabil.

28 Januari 2025 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penderita diabetes, menjaga gula darah dalam tubuh tetap stabil adalah sebuah tantangan. Pasalnya, jika lonjakan gula darah dalam tubuh melonjak tajam, terutama setelah makan, akan berakibat pada rasa ketidaknyamanan dan komplikasi kesehatan jangka panjang lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena itu, penting untuk mengetahui cara efektif untuk menjaga gula darah dalam tubuh tetap stabil, terkhususnya setelah makan. Dilansir dari Healthline, gula darah meningkat pesat terjadi saat glukosa menumpuk dalam aliran darah. Bagi penderita diabetes atau yang mempunyai masalah dengan gula darah, hal ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa dengan baik.

Gula Darah Tinggi

Sebagian besar makanan yang telah dikonsumsi akan dicerna di tubuh dan dipecah menjadi glukosa. Secara alami, tubuh membutuhkan glukosa sebab glukosa adalah bahan bakar utama untuk membuat otot, organ, dan otak agar dapat bekerja dengan baik. Namun kabar buruknya adalah glukosa yang tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar hingga masuk ke dalam sel-sel tubuh. Glukosa yang berada di sel-sel tubuh akan menjadi bom waktu untuk kesehatan tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hormon yang diproduksi oleh pankreas, insulin, bekerja untuk membuka sel-sel sehingga glukosa dapat masuk ke dalamnya. Tanpa adanya insulin, maka glukosa akan terus beredar di aliran darah tanpa tujuan dan ini akan menjadi bahaya bagi kesehatan tubuh. Seiring berjalannya waktu, glukosa dapat menumpuk dan menjadi semakin terkonsentrasi di aliran darah.

Jika glukosa dibiarkan menumpuk dalam aliran darah, maka kadar glukosa darah atau gula darah akan meningkat dan lambat laun akan menyebabkan kerusakan pada organ, saraf, dan pembuluh darah. Oleh sebab itu, lonjakan gula darah bisa terjadi bagi penderita diabetes sebab tubuh mereka tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Lonjakan Gula Darah

Lonjakan gula darah terjadi ketika glukosa menumpuk di aliran darah dan ini biasanya terjadi setelah makan. Tanda-tanda awal gula darah tinggi dapat meliputi seseorang mulai merasa haus, memiliki mulut yang sangat kering, sering buang air kecil, dan mengalami penglihatan kabur.

Dikutip dari WebMD, bagi sebagian penderita diabetes yang parah, kadar gula darah yang tinggi bahkan dapat membuat pingsan. Jika kadar gula darah tinggi dalam tubuh dibiarkan terlalu lama tanpa adanya pengobatan lebih lanjut, hal itu akan meningkatkan risiko masalah jangka panjang seperti penyakit jantung, ginjal, dan kerusakan saraf.

Untuk dapat menghindari kemungkinan terburuk dari lonjakan gula darah, maka perlu melakukan beberapa cara efektif agar gula darah tetap stabil seperti berikut ini.

1. Jalan-jalan Setelah Makan

Melakukan jalan-jalan setelah makan dapat menstabilkan nilai gula darah dalam tubuh, Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jalan-jalan selama 15 menit setelah makan malam dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Jika ingin lebih baik lagi, bisa melakukan jalan-jalan hingga tiga jam agar gula darah dalam tubuh tetap rendah. Saat berolahraga, tubuh memompa lebih banyak gula ke otot.

2. Tidur yang Cukup

Kurang tidur dapat menyebabkan angka gula darah dalam tubuh meningkat pesat. Ini disebabkan tidur yang tidak cukup bahkan untuk satu malam membuat tubuh menggunakan insulin secara kurang efisien. Hal itu dapat membuat gula darah jadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

3. Minum Banyak Air

Saat tubuh mengalami dehidrasi, kadar glukosa tubuh mungkin akan lebih tinggi dari biasanya, sehingga minum banyak air bisa menjadi solusi efektif.

4. Hindari Pekerjaan yang Membuat Stres

Stres tidak hanya berakibat pada mood atau emosi sesaat, melainkan stres yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat berakibat jangka panjang ke gula darah. Ketika tubuh benar-benar tertekan, maka tubuh akan melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin atau dikenal juga sebagai hormon “lawan atau lari”.

Hormon tersebut dapat membuat tubuh menjadi kurang sensitive terhadap insulin dan menyebabkan perubahan lain yang membuat gula darah dalam tubuh naik. Selain menghindari kegiatan atau pekerjaan yang berpotensi membuat stres, menemukan cara untuk bersantai baik untuk gula darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus