Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus influenza musiman di Jepang semakin menjadi perhatian, terutama setelah meninggalnya aktris Taiwan, Barbie Hsu. Ia mengalami komplikasi dari influenza yang berkembang menjadi pneumonia, kondisi peradangan paru-paru yang bisa berakibat fatal. Penyakit ini sering kali berkembang dari infeksi saluran pernapasan yang awalnya tampak ringan. Oleh karena itu, memahami gejala awal influenza Jepang dan bagaimana kondisi ini dapat menyebabkan pneumonia sangatlah penting.
Gejala Influenza Jepang
Influenza Jepang memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, namun dalam beberapa kasus dapat berkembang menjadi lebih parah. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam tinggi secara mendadak
Demam yang muncul tiba-tiba dan bertahan lama bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi virus influenza. Kondisi ini juga dialami oleh Barbie Hsu sebelum akhirnya mengalami pneumonia. - Batuk berkepanjangan
Batuk yang tidak kunjung reda bisa menjadi indikasi bahwa virus telah menyerang saluran pernapasan secara lebih dalam. Jika tidak ditangani dengan baik, batuk ini bisa menjadi tanda awal perkembangan pneumonia. - Nyeri otot dan kelelahan ekstrem
Gejala ini sering kali diabaikan, tetapi pada influenza yang parah, penderita bisa merasa sangat lemas hingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini menandakan bahwa tubuh sedang berjuang keras melawan virus. - Sesak napas atau kesulitan bernapas
Jika gejala ini muncul, bisa jadi virus telah menyebabkan peradangan lebih lanjut di paru-paru. Kesulitan bernapas menjadi tanda serius yang menunjukkan kemungkinan berkembangnya pneumonia.
Dari Influenza ke Pneumonia
Influenza yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi pneumonia. Infeksi virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi bakteri sekunder. Pada beberapa kasus, pneumonia dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan berujung pada kematian jika tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat.
Dilansir dari laman PubMed Central, Influenza musiman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza A dan B, penyakit ini umum terjadi terutama di musim dingin. Setiap tahun, sekitar 20 persen populasi dunia terinfeksi penyakit ini dan diprediksi dapat berpotensi menjadi pandemi jika muncul strain baru.
Sebagian besar penderita pulih dalam seminggu tanpa perawatan khusus, tetapi apabila penderita mendapatkan komplikasi parah dapat menyebabkan penderita diharuskan rawat inap bahkan bisa berujung pada kematian. Meskipun tingkat kematian akibat influenza di bawah 0,1 persen, lebih dari 500 ribu orang meninggal setiap tahun akibat infeksi ini dan komplikasinya (Miyashita et al., 2021).
Salah satu komplikasi serius influenza adalah pneumonia yang bisa berupa pneumonia virus primer, pneumonia campuran virus-bakteri, atau pneumonia bakteri sekunder. Pneumonia influenza primer terjadi akibat infeksi langsung virus, sementara pneumonia bakteri sekunder dapat muncul beberapa hari setelah infeksi awal. Ketiga jenis pneumonia ini memiliki gejala yang mirip dan menjadi faktor utama dalam angka kematian akibat influenza.
Identifikasi dini dan perawatan terhadap individu berisiko tinggi sangat penting untuk menekan komplikasi dan angka kematian akibat influenza. Diagnosis cepat dan pemberian pengobatan yang tepat dapat mengurangi dampak penyakit ini secara global. Oleh karena itu, strategi pencegahan seperti vaksinasi dan edukasi kesehatan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman influenza musiman.
Pencegahan dan Langkah Perlindungan
Mencegah influenza yang berpotensi berkembang menjadi pneumonia dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Vaksinasi Influenza
Vaksin flu tahunan sangat direkomendasikan untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi serius seperti pneumonia. Jepang sendiri rutin mengampanyekan vaksinasi untuk kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. - Menjaga Kebersihan dan Pola Hidup Sehat
Mencuci tangan secara rutin, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat membantu mencegah penyebaran virus. - Segera Mendapatkan Perawatan Medis
Jika mengalami gejala flu yang memburuk, segera periksa ke dokter untuk mencegah kondisi berkembang menjadi pneumonia. Diagnosis dan penanganan dini dapat menyelamatkan nyawa.
Kasus influenza yang berkembang menjadi pneumonia menjadi pengingat betapa pentingnya mengenali gejala sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan. Dengan menjaga kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan, risiko komplikasi serius dari influenza dapat dikurangi.
Haura Hamidah dan Nia Nur Fadillah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pneumonia Bisa Serang Orang yang Kurang Istirahat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini