Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hypoxia dalam ilmu medis adalah suatu kondisi di mana jaringan tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, seorang yang terkena hypoxia akan sulit bernapas. Tak hanya itu, jantung akan berdetak lebih cepat sebagai respons atau usaha untuk menyuplai darah ke otak. Kekurangan oksigen pun membuat korban tak dapat berbicara.
Kondisi hypoxia ini ada empat jenis, seperti dikutip dari Spinalcord.com dan Britannica.com. Yaitu hypoxemic, anemic, stagnan, dan histotoxic. Pertama, tipe hypoxemic terjadi ketika rendahnya tekanan oksigen dalam darah yang akan mengalir ke jaringan tubuh untuk menjenuhkan hemoglobin.
Baca juga: Kenali Hypoxia yang Diduga Dialami Choirul Huda
Hypoxemic pun disebabkan karena kekurangan oksigen untuk bernapas atau gagalnya metode kardiopulmoner. Kardiopulmoner adalah kondisi ketika paru-paru tak dapat mentransfer oksigen dari alveoli (kantung kecil dalam paru-paru sebagai tempat keluar-masuk oksigen dan karbondioksida) ke darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua, tipe anemic, menjelaskan sedikitnya jumlah hemoglobin, sehingga kapasitas darah untuk membawa oksigen terlalu rendah. Sedikitnya jumlah hemoglobin tak dapat menyediakan oksigen yang diperlukan tubuh atau hemoglobin tersebut tak berfungsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga hypoxia stagnan (stagnant hypoxia) adalah aliran darah yang mengalir melewati kapiler tidak cukup untuk menyuplai jaringan. Artinya, aliran darah ke jaringan tubuh menurun atau tidak merata. Baca: Benturan Saat Olahraga Bisa Fatal, Begini Penjelasan Dokter
Keempat adalah tipe histotoxic yang muncul ketika sel-sel jaringan tubuh diracuni. Karenanya, tubuh tidak dapat memanfaatkan oksigen dengan tepat. Ringkasnya, jaringan tubuh tak bisa menggunakan oksigen meski jumlah darah tergolong normal.
“Penyakit darah, jantung dan sirkulasi, dan paru-paru bisa menghasilkan beberapa bentuk hypoxia,” seperti tercantum dalam britannica.com.
Sebelumnya, kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal setelah insiden benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Usai benturan, Choirul Huda pingsan dan dilarikan ke RSUD dr. Soegiri Lamongan. Namun, nyawanya tak tertolong. Keterangan resmi rumah sakit menyatakan, ia meninggal karena hypoxia.