Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bahaya Lidah Tertelan, Bisa Sebabkan Kematian?

Lidah tertelan umum dijumpai di dunia olahraga, contohnya sepak bola. Dalam kondisi terburuk, lidah tertelan juga dapat berujung pada kematian.

6 Februari 2023 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pemain sepak bola yang meninggal atau nyaris meninggal di lapangan kerap terjadi beberapa waktu lalu. Di antara sekian banyak penyebab, lidah yang tertelan dapat berperan dalam insiden tersebut. 

Tentang Lidah Tertelan

Mengutip dari laman medicalnewstoday.com, secara harfiah menelan lidah adalah hal yang mustahil dilakukan. Sebab secara fisik tidak mungkin untuk menelan lidah, dan tidak perlu dan tidak aman untuk memasukkan apapun ke dalam mulut seseorang selama kejang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lidah adalah otot yang menghubungkan dengan kuat ke mulut. Panjang jaringan yang disebut frenulum lingual menghubungkan pangkal lidah ke bagian bawah mulut dan rahang bawah. Sambungan ini mencegah orang menelan lidah. Selain itu, telah menjadi mitos bahwa orang dapat secara tidak sengaja menelan lidahnya saat kejang atau jika tiba-tiba jatuh pingsan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, orang mungkin sering menggunakan istilah "menelan lidah" untuk merujuk pada lidah yang jatuh kembali ke tenggorokan, yang dapat menyumbat jalan napas.

Ketika seseorang jatuh pingsan, otot-otot menjadi rileks, termasuk lidah. Jika seseorang berbaring telentang, lidah yang rileks dapat menyumbat tenggorokan dan menghalangi pernapasan sebagian atau seluruhnya.

Orang dengan obstructive sleep apnea dapat mengalaminya saat tidur, dan ada juga risiko hal itu terjadi saat seseorang jatuh pingsan.

Sering Terjadi di Olahraga

Melansir dari laman Federation International Football Association atau FIFA, jika seorang pemain bertabrakan dengan pemain lain, tiang gawang atau tanah dan tetap tidak sadarkan diri, jalan napas dapat terhalang jika mereka berbaring telentang.

Lidah adalah penyebab tersering sumbatan jalan napas pada orang dewasa yang tidak sadar. Ada beberapa kasus yang terjadi di lapangan, oleh karena itu ada baiknya untuk bersiap-siap: perawatannya sederhana dan dapat menyelamatkan nyawa.

Jika menjumpai kasus tersebut, hal yang dapat dilakukan antara lain: 

1. Minta seseorang untuk menelepon layanan darurat dan meminta bantuan.

2. Periksa tanggapan, bicaralah kepada pemain dengan suara keras dan jelas.

3. Jika tidak ada respon, lihat ke dalam mulut pemain untuk menilai apakah ada sesuatu yang menghalangi jalan napas mereka.

4. Jika pemain tidak responsif, hal yang biasa menghalangi jalan napasnya adalah lidahnya. Untuk mengangkat lidah dari belakang tenggorokan, angkat dagu ke atas, yang akan menggerakkan lidah.

5. Periksa apakah pemain masih bernafas dengan baik dan jika demikian, putar perlahan ke samping.

6. Jangan mencoba menarik lidah keluar atau meletakkan jari Anda di mulut pemain, metode angkat dagu sudah cukup – jika tidak, Anda bisa digigit!

7. Jika pemain tidak bernapas sama sekali, mereka mengalami serangan jantung dan Anda harus memulai CPR, pasang AED, dan ikuti instruksi perangkat.

Kasus Choirul Huda

Penyakit Hypoxia sempat ramai diperbincangkan setelah dugaan penyakit itu menjadi penyebab kematian kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Dokter spesialis jantung, Anwar Santoso mengatakan hypoxia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen di dalam darah yang berdampak mengganggu organ tubuh tertentu.

Pada 15 Oktober 2017, Choirul Huda meninggal setelah terlibat insiden benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Usai benturan, Choirul Huda pingsan dan dilarikan ke RSUD dr. Soegiri Lamongan. Sayang nyawanya tidak tertolong. Dalam keterangan resminya, pihak rumah sakit mengatakan Choirul Huda meninggal akibat hypoxia.

Perbincangan di masyarakat tidak berhenti tentang akibat kematian yang dialami Choirul Huda. Beredar isu bahwa Choirul Huda meninggal karena lidahnya tertelan.

Anwar menjelaskan, hypoxia dan lidah tertelan saling berhubungan. Lidah tertelan akibat benturan dapat menyebabkan hypoxia. Kondisi seperti itu disebut choking. “Bisa saja terjadi choking. Tercekik saluran napas bagian atas karena lidah,” kata Anwar.

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus