Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hypoxia diduga menjadi penyebab meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Menurut dokter spesialis jantung, Anwar Santoso, hypoxia dapat menimpa siapa pun yang sedang berada di ketinggian, kekurangan oksigen di dalam air, dan melakukan olahraga berat dengan intensitas tinggi.
Baca: Waspada Benturan Saat Olahraga, Belajar dari Kasus Choirul Huda
Anwar pun menjelaskan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari hypoxia. Salah satunya dengan melakukan tes fungsi paru-paru dan jantung. “Harus ada upaya-upaya untuk melakukan deteksi dini,” katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 Oktober 2017.
Anwar mengungkapkan tes fungsi paru-paru dan jantung sangat diperlukan. Alasannya, agar seseorang dapat mengetahui kondisi tubuhnya sebelum melakukan aktivitas yang rentan hypoxia, seperti olahraga berat atau mendaki gunung. “Harus medical check-up fungsi paru-paru baik atau tidak,” ujarnya.
Orang yang melakukan olahraga berat, Anwar melanjutkan, harus melakukan uji jantung lebih dulu. Hal itu untuk menunjukkan apakah kondisi jantungnya kuat untuk berolahraga berat.
Baca: Kenali Hypoxia yang Diduga Dialami Choirul Huda
Anwar menambahkan, hypoxia dapat dialami siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Hypoxia menjadi ketika seseorang berada di ketinggian sekitar 3.400-5.000 meter, kekurangan oksigen saat olahraga air, seperti scuba diving, dan olahraga berat dengan intensitas tinggi. Selain itu, hypoxia kerap dialami penderita paru-paru kronis yang menahun.
LANI DIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini