Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

4 Jenis Sariawan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Penyebab sariawan pada bayi bisa bermacam-macam. Misalkan saat memasukkan mainan ke dalam mulut hingga alergi makanan tertentu.

1 Desember 2020 | 09.00 WIB

Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza
Perbesar
Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan cuma orang dewasa, bayi juga dapat mengalami sariawan. Jika ini terjadi, maka bayi enggan menyusu, susah makan, dan rewel. Pada akhirnya orang tua akan khawatir dengan tumbuh kembangnya karena tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penyebab sariawan pada bayi bisa bermacam-macam. Misalkan saat memasukkan mainan ke dalam mulut, alergi makanan tertentu, atau si kecil tak sengaja menggigit lidah atau bibirnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut empat jenis sariawan pada bayi dan anak-anak:

  1. Stomatitis aphtousa
    Sariawan jenis ini dipicu oleh luka atau trauma yang terjadi pasca tergigit atau tergores sikat gigi.

  2. Oral thrush
    Nama lain sariawan ini adalah kandidiasis mulut. Penyebabnya, infeksi jamur candida albicans. Oral thrush umumnya terjadi pada anak yang daya tahan tubuhnya lemah atau sering minum antibiotik dalam waktu lama.

  3. Stomatitis herpetic
    Sariawan ini disebabkan oleh virus herpes simplex. Biasanya menyerang saat imunitas anak menurun atau ketika terjadi pandemi.

  4. Sariawan penyakit hand, foot and mouth disease
    Luka pada sariawan ini biasanya banyak dan nyeri. Sariwan muncul bersamaan dengan lesi pada kulit di telapak tangan dan kaki.

Sariawan pada bayi bisa diatasi dengan berbagai cara tergantung kadar sakitnya. Berikut berbagai cara mengobati sariawan pada bayi:

  1. Manfaatkan ASI
    Air Susu Ibu atau ASI mampu mengatasi sariawan pada bayi yang berusia kurang dari enam bulan. Pastikan ibu mengkonsumsi makanan bergizi dan menjaga kebersihan area payudara, terutama puting susu yang masuk ke mulut bayi. Ibu juga mesti lebih bersabar karena mungkin bayi merasa tidak nyaman saat menyusu lantaran terasa nyeri di mulut.

    Jika bayi enggan menyusu, ibu dapat menggunakan sendok atau gelas agar tidak bersentuhan langsung dengan sariawan. Ibu dapat memerah ASI kemudian memberikannya pada bayi dengan sendok khusus.

  2. Kompres atau makanan dingin
    Mengompres sariawan dengan batu es. Kompres dingin ini akan membuat sariawan mati rasa dan tidak membuat nyeri saat bayi menyusu atau makan. Apabila si kecil mulai makan makanan padat, ibu bisa memberikan makanan dingin, seperti potongan buah dingin atau es krim untuk mengurangi rasa perih di mulut.

    Ketika memberikan makanan dingin, jangan pilih makanan yang bercita rasa asam karena membuat rasa perih kian kuat. Ibu juga dapat memberikan makanan yang lunak, seperti bubur atau jus.

  3. Menambah nutrisi
    Tambahkan minuman atau makanan yang mengandung vitamin untuk mempercepat penyembuhan sariawan. Berbagai zat untuk mengatasi sariawan antara lain asam folat, vitamin B2, vitamin B5, dan vitamin C.

  4. Menjaga kebersihan mulut bayi
    Menjaga kebersihan mulut bayi juga mampu meredakan sariawan secara perlahan. Kondisi mulut yang tidak bersih bisa memperparah sariawan. Bagi bayi yang sudah punya gigi, ibu mesti ruti menggosok giginya minimal dua kali sehari.

  5. Konsultasi dengan dokter
    Apabila sariawan kian membesar dan berlangsung cukup lama, sebaiknya periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

SEHATQ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus