Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membatik kian digemari anak-anak. Hanya menggunakan media kain, alat tulis, kain, canting dan lilin cair, anak-anak pun dengan mudah mengkreasikan suatu karya sesuka hatinya.
Ternyata, di balik keseruan membatik, terdapat pula berbagai manfaat bagi anak. Penasaran apa saja? Dalam acara Festival Literasi Sekolah 2019, instruktur origami dan membatik, Kambali, menyampaikan empat di antaranya.
1. Mengasah kreativitas
Seperti yang diketahui, batik tidak hanya memiliki satu pola dan corak. Namun ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing pembuatnya. Artinya, anak-anak pun diasah untuk melatih kreativitasnya. “Mau tidak mau kan mereka harus berpikir lebih dalam tentang hasil akhir dari karya yang diingini. Jadi batik bagus sebagai media dalam memicu kreativitas anak,” katanya di Jakarta pada Ahad, 28 Juli 2019.
2 Melestarikan budaya bangsa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Batik merupakan suatu tanda atau ciri khas dari Indonesia. Sehingga dengan memperkenalkan seni membatik kepada anak sejak dini, tentu akan membantu melestarikan budaya bangsa. “Negara lain banyak yang mau klaim batik. Dengan membiasakan anak membatik, ini bisa membantu untuk terus menyematkan ke generasi selanjutnya bahwa batik adalah milik kita,” katanya.
3. Melatih kecerdasan motorik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membatik adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, ini membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan. Apabila sejak kecil anak-anak diajarkan tentang membatik, tentu secara tidak langsung akan pula melatih kecerdasan motoriknya. “Dari hal kecil koordinasi mata dan tangan ini bisa berdampak di masa depan. Karena dari kecil motoriknya sudah diasah,” katanya.
4. Mengajarkan kesabaran
Anak-anak tentu memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu dengan cepat dan mudah. Namun dengan membatik, mereka pun diajari untuk melenyapkan kedua hal ini. Sebab membatik membutuhkan kesabaran karena cairan yang harus dipastikan tidak menetes maupun menggunakan canting dengan sesuai pola. “Anak-anak pasti mendapat nilai plus dalam hal kesabaran. Karena mereka tahu hasil akhirnya itu ditunggu. Jadi harus tetap sabar sampai selesai,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA