Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kotoran atau feses adalah sisa pencernaan zat-zat yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Kotoran ini terdiri dari air, makanan yang tidak dapat dicerna, bakteri, garam, dan zat lain. Pada umumnya, feses yang sehat memiliki warna coklat. Namun, berbagai faktor, seperti kondisi kesehatan, beberapa jenis makanan, dan obat-obatan tertentu dapat mengubah warna feses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warna coklat feses sebagian besar disebabkan oleh empedu dan bilirubin. Empedu, yang memiliki warna hijau kekuningan memainkan banyak peran dalam proses pencernaan. Salah satu tugas utama empedu adalah memecah lemak dari makanan yang dimakan. Sedangkan bilirubin adalah zat berwarna kuning dalam darah, terbentuk setelah sel darah merah rusak dan dikeluarkan melalui hati dan kantong empedu ke saluran pencernaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, apa yang bisa menyebabkan feses menjadi berwarna selain coklat? Hal itu didasarkan pada makanan yang dikonsumsi dan jumlah empedu dalam sistem tubuh. Tetapi, jika warna kotoran sangat berbeda dari coklat biasanya itu juga bisa disebabkan kondisi kesehatan. Berikut arti warna feses bagi kesehatan yang perlu dipahami.
Hijau
Kotoran hijau bisa disebabkan oleh beberapa penyebab. Misalnya, makan banyak sayuran hijau tua, seperti brokoli atau kangkung, bisa menghasilkan kotoran berwarna kehijauan. Namun, feses berwarna hijau bisa menjadi tanda adanya diare. Hal ini disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat disalurkan ke usus besar sehingga empedu tidak dapat mencerna dengan sempurna.
Hitam
Feses berwarna hitam bisa menjadi tanda ada pendarahan di bagian atas saluran pencernaan, seperti lambung atau kerongkongan. Selain itu, sakit maag atau masalah pendarahan lain juga bisa menjadi penyebab feses berwarna hitam.
Kuning
Feses berwarna kuning bisa jadi normal karena efek zat bilirubrin yang dihasilkan hati. Namun, feses berwarna kuning juga bisa menjadi tanda adanya penyakit celiac atau stres, yang diakibatkan proses pencernaan yang terlalu cepat.
Merah
Jika mengalami diare dan feses berwarna merah, itu bisa menjadi tanda infeksi virus atau bakteri, seperti infeksi E. coli atau rotavirus, yang terkadang disebut flu perut, atau penyakit perut. Kotoran merah juga bisa disebabkan oleh pendarahan di bagian bawah saluran pencernaan. Hal ini dapat disebabkan oleh divertikulosis, penyakit radang usus, polip kolon, wasir, celah anal, dan infeksi usus.
Pucat atau abu-abu
Feses berwarna pucat atau keabu-abuan biasanya merupakan tanda tubuh tidak menghasilkan tingkat empedu yang sehat. Ini juga bisa menjadi tanda ada penyumbatan di saluran empedu dari kantong empedu, hati, atau pankreas. Kotoran pucat atau berwarna ini juga bisa menjadi tanda penyakit hepatitis virus, hepatitis alkoholik, batu empedu, kista, atau tumor di sistem bilier.
Adanya perubahan warna pada feses tidak boleh disepelekan. Jika mengalami kondisi dalam beberapa hari, yang terbaik adalah menindaklanjuti ke penyedia layanan kesehatan karena itu bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang mendasari.
ANDINI SABRINA | HEALTH LINE